Oknum nakal akan menjual nama-nama perusahaan yang diminati oleh peserta seperti perbankan, industri, hingga retail modern dan selalu menempatkan perusahaan tersebut di setiap Job Fair yang diselenggarakan.
Perhatikan juga apakah tenant perusahaan dijaga oleh pihak perusahaan langsung atau tidak. Job Fair terpercaya yang diikuti oleh perusahaan yang memang menjadi peserta pasti akan melibatkan perwakilan perusahaan di tenant.Â
Mereka akan menggunakan kostum perusahaan dan name tag perusahaan untuk identitas. Job Fair abal-abal pasti akan kesulitan untuk mendatangkan perwakilan perusahaan mengingat perusahaan tidak ada kerja sama.
Job Fair abal-abal akan menyiasati dengan menggunakan panitia ataupun pihak lain sebagai penerima lowongan. Bagi jobseeker yang sudah memiliki pengalaman di berbagai kegiatan Job Fair pasti akan langsung paham perbedaan mendasar.Â
Intinya Job Fair terpercaya pasti perusahaan ikut terlibat selama proses event namun Job Fair abal-abal seakan dibuat seadanya dan penerima lamaran bukan dari perusahaan.
Perhatikan dari Lowongan yang Dibuka
Job Fair abal-abal bisa jadi bukan dari sisi penyelenggara namun justru ke tenant. Ada memang penyelenggara Job Fair dari riil namun justru oknum nakal berasal dari penyedia lowongan. Ini seperti kasus yang menimpa perusahaan saya beberapa waktu lalu.Â
Ketika jobseeker menemukan tenant yang membuka lowongan pekerjaan dari jenjang TK-S2 dengan menginformasikan banyak posisi maka patut dicurigai. Ingat perusahaan riil yang ikut dalam Job Fair pasti hanya membuka lowongan untuk posisi tertentu dengan standar kualifikasi yang sudah ditentukan.Â
Contoh Perbankan membuka lowongan untuk posisi: MT/ODP ataupun Teller. Persyaratannya pun jelas kualifikasi pendidikan, umur, dan masa pengalaman kerja.
Saya pernah mendaftar di tenant perusahaan yang membuka lowongan posisi General Affair, HRD, MT, dan Business Consultant yang diperuntukkan untuk lulusan SD-S2. Saya sebenarnya sudah curiga tapi ingin tahu saja seperti apa sistem kerjanya.Â
Ternyata berkas saya dianggap lulus dan diminta ikut seleksi kerja. Saya baru paham ternyata posisi yang ditawarkan tersebut fiktif karena ujung-ujungnya pelamar akan diarahkan sebagai marketing trader yang mencari prospekan.Â