Saya berkaca pada usaha teman saya, selama April sampai Juli usahanya tutup maka biaya sewa kantor terbuang percuma, tidak hanya itu armadanya pun harus tetap rutin diservice dan biaya listrik ataupun air meskipun kantor tutup harus tetap dibayarkan. Ini yang membuat pemilik usaha kelimpungan memutar otak untuk mencari solusi.
Ketiga faktor inilah yang membuat pengusaha agen tour and travel ada di persimpangan jalan. Memilih tutup selamanya atau memilih bertahan dengan tetap memikirkan segala pengeluaran yang tetap harus dijalani. Jika sahabat kompasiana berada pada situasi ini, memilih opsi mana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H