Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Wahai Wanita, Bekerjalah Selagi Bisa

10 Juli 2020   15:26 Diperbarui: 10 Juli 2020   15:29 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan ketika terjadi perceraian saat wanita sudah berusia 35tahun keatas tanpa ada pengalaman kerja. Meskipun memiliki gelar sarjana sekalipun pasti akan susah mendapatkan pekerjaan yang cocok baginya karena usia sudah tidak produktif dan tidak ada pengalaman. Kalaupun ada pekerjaan pasti yang bersifat serabutan atau pekerjaan yang bukan idaman banyak orang.

Saya begitu sering membaca atau menonton berita tentang seorang wanita yang memilih bunuh diri ketika suaminya mencampakan diri dan tidak memiliki pekerjaan untuk bertahan hidup. Atau berita yang tengah viral seorang ibu tega melukai anaknya karena depresi ditinggalkan oleh suami serta tidak memiliki pekerjaan.

Jangan sampai kasus tersebut menimpa para wanita lainnya. Ini karena mereka tidak mempersiapkan diri jika suatu hal buruk terjadi dan terlalu terlena dengan pemberian suami atau orang lain. Sehingga ketika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi justru membuat mereka rentan depresi.

  • Meningkatkan ekonomi keluarga

Bagi yang sudah menikah, dengan bekerja otomatis sumber penghasilan akan berasal dari 2 sumber yaitu suami dan istri. Adanya 2 sumber ini tentu semakin meningkatkan kesejahteraan rumah tangga. 

Apabila seorang istri merasa penghasilan suami terasa pas-pasan atau bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan harian maka dibutuhkan sumber penghasilan tambahan. 

Inilah saat yang tepat untuk istri membantu memberikan tambahan pemasukan bagi keluarga. Seorang suami memiliki penghasilan sesuai UMK, misalkan 3 juta per bulan. 

Biaya ini untuk kebutuhan sehari-hari, uang sekolah anak, kebutuhan jajan anak, biaya membeli susu atau popok bagi yang memiliki anak balita, membayar kontrakan bulanan, cicilan motor dan sebagainya. Untuk sekedar menabung pun akan terasa berat. Tentu hidup akan dijalani seirit mungkin dengan harapan gaji 3 juta akan cukup selama sebulan.

Namun ketika seorang istri juga bekerja dan mendapatkan gaji sama sesuai UMK maka sebulan penghasilan akan menjadi 6 juta rupiah. Denagn jumlah segitu, kebutuhan akan bisa terpenuhi dan bahkan bisa menyisihkan penghasilan untuk ditabung.

  • Balas budi anak pada orang tua

Kita sebagai anak pasti menginginkan untuk bisa membalas budi kepada orang tua yang sudah melahirkan dan membesarkan kita selama ini. Sejak kecil pasti terlintas pikiran saya akan mensejahterakan orang tua, ingin memberangkatkan haji, orang tua biar duduk santai tidak usah bekerja lagi, ingin membelikan orang tua rumah atau kendaraan.

Ketika seorang wanita menikah dengan status tidak bekerja maka penghasilan suami lebih banyak digunakan untuk kebutuhan keluarga inti. jangan heran bila impian untuk membahagiakan dan membalas budi kepada orang tua akan terasa sulit. 

Ketika seorang istri ikut bekerja maka penghasilan akan bertambah. Penghasilan suami dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga inti. Penghasilan istri dapat digunakan untuk membalas budi kepada orang tua kandung ataupun mertua.

  • Aplikasi ilmu yang sudah didapat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun