Belakangan ini saya sering membaca ataupun mendengar quote atau kutipan yang memiliki penafsiran ganda.Â
Ada yang berdiri tegak tapi bukan keadilan
Ada yang menonjol tapi bukan bakat
Ada yang besar tapi bukan harapan
Ada yang mulus tapi bukan jalan tol
Ada yang menggoda tapi bukan makanan
Pernahkah sahabat kompasiana membaca atau bahkan mendengar seseorang melontarkan quote tersebut?
Sebenarnya sekilas tidak ada salah dengan quote tersebut tapi akan berbeda jika dilampirkan dengan gambar yang mengarah ke hal negatif (Tidak perlu disertakan contoh gambarnya, cukup dibayangkan saja).
Pemikiran orang akan mulai mengalami penafsiran ganda. Bagi yang lugu dan imannya kuat akan berpikir sesuatu yang lurus namun bagi yang memiliki otak mesum pasti dalam pikirannya mulai menjurus ke hal seksualitas.
Beberapa waktu lalu muncul pemberitaan terkait komentator yang mengucapkan quote yang mirip seperti yang disebutkan diatas namun apesnya rekan komentator ini mendedikasikan quote tersebut kepada penonton wanita yang ditampilkan di layar televisi.
Video tersebut viral dan memunculkan banyak komentar protes oleh masyarakat khususnya para wanita. Memang sayang disayangkan karena ucapan seksi tersebut terlontar oleh public figure yang sudah dikenal dan ditayangkan oleh TV Nasional sehingga memunculkan banyak respon kritik dari pernyataan tersebut.
Sebenarnya ucapan ini memang berkembang di postingan atau komentar sosial media baik secara implisit ataupun eksplisit.Â
Saya beramsumsi bahwa 90 persen netijen yang menulis quote tersebut paham akan adanya makna ganda dimana salah satu maknanya mengarah pada hal negatif.
Sesuai judul tulisan saya bahwa hati-hati quote nakal berujung pelecehan maka sejatinya hal sepele ini secara tidak langsung bisa mengarah pada pelecehan seksual baik verbal (diucapkan langsung) ataupun non verbal (tanpa pengucapan langsung).
Ketika quote tersebut berupa tulisan atau omongan semata mungkin kita masih bisa beransumsi bahwa si pembicara atau penulis ingin menyatakan penilaian yang general. Tapi bila sudah disertai gambar/foto khusus hingga penunjukan suatu obyek maka ini bisa masuk kategori pelecehan seksual. Misal seseorang memposting foto seorang gadis menggunakan baju ketat kemudian menuliskan quote, ada yang besar tapi bukan harapan.Â
Penggunaan foto tersebut sebagai lampiran quote sudah menunjukkan pelecehan terhadap wanita meskipun quote tersebut memiliki banyak makna. Ini karena dengan ada gambar yang membuat makna menjadi menyempit.
Ini juga yang menimpa komentator bola dalam video youtube diatas. Penyampaian quote nakal tersebut dengan diiringi candaan ditujukan untuk para wanita yang wajahnya muncul di layar serta disertai canda tawa maka sudah termasuk pelecehan seksual verbal.Â
Ini seperti tulisan saya yang mengangkat tentang pelecehan seksual khususnya catcalling (tulisan saya terkait sexual abuse klik disini).
Pasal 335 KUHP terkait perbuatan tidak menyenangkan seringkali digunakan oleh banyak korban untuk menjerat oknum yang melakukan perbuatan yang dianggap kurang menyenangkan atau mengganggu kehidupan korban. Tidak main-main pelaku dapat diancam pidana penjara maksimal 1 tahun.
Pasal 315 KUHP yang berbunyi,
Tiap-tiap penghinaan dengan sengaja yang tidak bersifat pencemaran atau pencemaran tertulis yang dilakukan terhadap seseorang, baik di muka umum dengan lisan atau tulisan, maupun di muka orang itu sendiri dengan lisan atau perbuatan, atau dengan surat yang dikirimkan atau diterimakan kepadanya, diancam karena penghinaan ringan dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
Ketika seseorang membuat quote nakal dengan disertai gambar seseorang dan ternyata obyek dalam gambar tersebut tidak terima karena merasa terhina maka bersiaplah korban dapat melaporkan kejadian tersebut dengan landasan Pasal 315 KUHP.
Akan ada banyak orang yang mengganggap, lebay, masa buat quote seperti itu bisa dipidanakan? Kurang jauh tuh mainnya si pelapor? Kan cuma candaan?
Bagi kita mungkin itu hanya sebatas guyonan tapi kita tidak bisa berpikiran sama bagi mereka yang menjadi obyek candaan. Bagi mereka, harga diri mereka mungkin terinjak-injak karena candaan kita ataupun mereka merasa malu karena dijadikan obyek candaan. Wajar jika ketidaknyamanan itu membuat mereka membuat laporan atas tindakan seperti yang diatas.
Kini juga banyak LSM yang bergerak di perlindungan wanita atau LSM lainnya yang menyuarakan akan keadilan terhadap kasus yang menimpa para korban pelecehan seksual. Jangan sampai niat bercanda justru membawa petaka dan akhirnya viral.Â
Untuk itulah tetap berhati-hatilah dalam bercanda apalagi membuat quote yang menggiring pemikiran yang negatif apalagi disertai dengan gambar atau gerakan yang mengarah pada suatu obyek.Â
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H