Saya jujur punya prinsip tidak mau mengambil keuntungan dengan posisi yang saat ini dimiliki ataupun memanfaatkan kondisi orang lain khususnya mereka yang butuh kerjaan. Sangat menyayangkan apabila ada segelintir orang yang memanfaatkan kondisi untuk kepentingan sendiri dalam mencari pundi-pundi uang.
Para justru melamar pekerjaan karena ingin mendapatkan uang bukan justru mengeluarkan uang untuk mendapatkan posisi sebuah kerjaan
Saya sampaikan silahkan mengirimkan CV dan surat lamaran melalui HRD nanti jika memenuhi kriteria lowongan yang dibutuhkan pasti akan diundang untuk mengikuti seleksi kerja.
Saya tekankan ulang akan diundang mengikuti seleksi bukan langsung diterima. Ini karena perusahaan menginginkan kandidat terbaik yang diterima sesuai dengan potensinya.
Tidak dipungkiri diterima melalui jalur normal berarti akan ada persaingan ketat antar sesama pencari kerja serta akan menghabiskan banyak waktu, uang dan tenaga kita selama seleksi.
Perusahaan besar, BUMN, PNS atau instansi lainnya bahkan ada yang menerapkan banyak sistem seleksi. Seperti seleksi administrasi, seleksi CAT (bagi PNS atau BUMN), psikotest, tes kemampuan bidang, tes praktek, tes kesehatan hingga interview.
Antara tes satu dan lainnya pasti membutuhkan jeda waktu yang cukup panjang bahkan bisa berbulan-bulan. Bahkan jika kandidat berasal dari luar kota maka biaya untuk ikut tes pun akan membengkak dan tenaga juga akan dicurahkan lebih banyak.
Saya teringat pengalaman saat mencoba melamar pekerjaan di salah satu BUMN. Saya harus tes di kota yang sudah ditentukan dan tesnya hingga berulang kali. Saya gagal di tes kesehatan kedua. Padahal sudah jutaan rupiah yang harus keluar selama proses tes ditambah tes pertama hingga tes keempat berjalan 2 bulan lebih.
Terlihat tidak adil memang tapi itulah realita dalam dunia kerja. Akan ada kasus seperti itu disekitar kita.
Jika sobat Kompasiana saat ini bekerja dengan mengikuti tes resmi dari perusahaan patutnya berbangga hati. Ada 5 hal kenapa lolos jalur normal tidak perlu iri dengan yang jalur instan.