Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Pengalaman Horor] Mengapa Bayi Itu Menerorku?

16 Juni 2020   13:30 Diperbarui: 16 Juni 2020   14:06 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bayi. Sumber Situs Terlajak Over

Aku ingin sedikit bercerita tentang pengalaman mistis yang dialami temanku yang diceritakan padaku

--- Keheningan itu Terganggu ---

Aku ingat betul sekitar jam 2 siang, aku sedang sibuk mengerjakan tugas salah satu mata kuliah di ruang Sekretariat Bersama atau mahasiswa disini menyebutnya Sekber, sebuah ruangan tempat berkumpul kegiatan organisasi fakultas. Ruangan itu tidak besar hanya berukuran 3 x 2 meter. Jika membuka pintu akan langsung berhadapan dengan sebuah lemari besar penyimpanan berkas yang terbagi untuk 5-7 organisasi fakultas.

1 jam aku disana, datanglah temanku sebut saja Rani. Dia senior diatasku 1 tingkat namun dari sisi usia dibawahku karena sebelumnya aku sempat kerja 2 tahun sebelum kuliah. Secara sederhana seharusnya aku kakak tingkatnya jika lulus SMA langsung lanjut kuliah. Kami ikut di organisasi yang sama dan jika ada waktu luang selalu mengerjakan tugas di Sekber itu. 

Ruangan Sekber terasa nyaman karena meskipun kecil karena tersedia kipas, colokan listrik dan fasilitas wifi yang kecepatannya sama seperti warnet di sekitar kampus. Selain kami sebenarnya masih banyak mahasiswa lain yang mengisi waktu luang di Sekber seperti  mengerjakan tugas, menonton youtube, internetan, tidur siang atau sekedar bercengkerama menunggu jam kuliah berikutnya. Saat itu hanya ada aku dan Rani di ruangan Sekber dengan aktivitas masing-masing.

Disaat sibuk mengetik laporan di laptop, si Rani tiba-tiba nyeletuk,

"Ndra, kamu percaya hantu gak?" tanyanya seketika

Aku tentu saja kaget, gak ada hujan gak ada angin tiba-tiba terlontar pertanyaan itu. Ku jawab lah, "Percayalah. Kan di Kitab Suci juga ada kisah tentang hantu atau iblis yang mengganggu manusia". Jawabku datar

" ohhh" balasnya lagi

"Lah, ngapain tiba-tiba nanya gituan". seketika ku hentikan jariku mengetik laporan dan mulai menatap Rani dengan keheranan.

Tersirat raut muka Rani yang berubah seakan ragu untuk cerita. Tapi ku justru yang berubah kesal karena menjadi kepo dan penasaran kenapa tiba-tiba dia bertanya seperti itu.

"Kamu cerita aja, kenapa? Kamu sempat lihat hantu? Tanyaku ulang

"hmmm, klo ku cerita. Kamu jangan ngerasa aneh ya?" pintanya serius

"Tenang aja". Jawabku seperti orang kebayangan ketika diminta berjanji untuk tidak cerita. Ku yang tadinya santai mengerjakan tugas kini mulai serius mendengarkan

--- Dia Mengangguku ---

"Aku beberapa bulan ini sering mimpi aneh" Ujar Rani dengan serius

" Masa aku mimpi tengah malam kebangun trus mau buang air kecil tapi waktu buka pintu toilet, aku syok. Aku lihat ada bayi nangis diatas kloset" Ceritanya lagi. "Kamu taukan kloset jongkok, nah itu bayi tiba-tiba nangis diatas kloset itu".

"Lah kok aneh ya" Pertanyaanku tiba-tiba nyeletuk seketika

"Iya aku juga ngrasa gitu. Tapi ini mimpi bukan cuma sekali. Tapi sering" kata si Rani dengan mimik serius

"Ah kok bisa?"

"Iya aku takut banget. Pernah ku mimpi kaya gitu lagi tapi sedikit beda" katanya agak takut. Aku mimpi tiba-tiba muncul cewek kuntilanak. Wajahnya kaya di tv tapi ekspresinya marah sambil gendong tu bayi"

"Mungkin itu bayinya si kuntilanak. Siapa tau mereka dulu pernah tinggal di tempat kosmu sebelumnya meninggal" jawabku penuh dengan analisis dadakan.

"Ga tau juga cuma bayi ini kaya tumbuh gitu ndra. Jadi pertama ku liat masih bayi baru lahir. Trus beberapa kali mimpi berikutnya ini bayi dah bisa ngerangkak"

"Beneran? Tanyaku semakin penasaran. "Trus kamu cerita gak ke teman kosmu"

"Aku cerita tapi aku malah panik ndra saat aku cerita ke teman kosku"

"Ah kok bisa?" Pertanyaan ini spontan keluar lagi dari mulutku. Aneh aja cerita ke teman bukannya hati jadi plong malah bikin panik

--- Aku Tak Ingin Dia ---

"Aku cerita ke salah satu temanku. Kebetulan dia sempat pinjam laptopku buat kerjain tugas. Katanya laptopnya rusak jadi gak bisa dipakai"

"Nah aku cerita dong kejadian yang ku alamin ke dia". Ceritanya penuh semangat

"Kamu ceritain klo sering mimpi bayi di toilet?" tanyaku

"Iya, ku bilang gini. Des (Desi, teman si Rani yang 1 kosan). Kok aku mimpi sering liat bayi nangis ya di toilet. Jangan-jangan kamu habis ngugurin bayi ya di toilet?"

"Koplak, ngapain nanya kaya gitu" balasku aneh 

"Aku tuh bercanda, tiba-tiba ngomong gitu aja. Tau ga respon-nya apa?"

"Apa?" tanyaku lagi

"Kok kamu tau?" kata si Rani

"Ah, maksudnya? maksudnya?" aku tanya memastikan ulang

"Aku syok ndra. Dia cerita kalo sebenarnya dia sempat hamil gara-gara berhubungan ma pacarnya. Dia panik trus disaranin minum obat buat gugurin sama pacarnya."

"Tiba-tiba perutnya sakit kaya kram perut gitu. Waktu di toilet dia berasa ada gumpalan darah yang jatuh ke kloset" katanya gumpalan darahnya gak besar dan dia pikir itu janin yang berhasil keluar. Trus karena panik disiram lah darah itu ke dalam kloset" Cerita si Rani berapi-api. Baru kali itu liat dia cerita dengan wajah serius. Biasanya kita selalu cerita hal koplak atau kegiatan organisasi saja.

"Aku syok ndra. Aku cuma iseng cerita dan nanya kaya gitu. Kok jawabannya malah bikin aku takut"

Kali ini ku mulai menangkap alur kisahnya. Berarti tu bayi yang dimimpikan di kloset mungkin janin yang sempat digugurin sama si Desi, teman Rani dan seakan nunjukin keberadaannya ke Rani.

--- Jangan Ganggu Dia ---

Ilustrasi Kuntilanak Menggendong Bayi. Sumber Google Image
Ilustrasi Kuntilanak Menggendong Bayi. Sumber Google Image

"Trus kamu selama ini dah ngapain? Selalu baca doa aja sebelum tidur." kataku sedikit memberi nasehat

"3 hari lalu, teman kelasku datang ke kosan. Dia cowok lulusan pondok pesantren gitu. Maksudnya mau pinjam buku catatan. Tapi pas duduk di ruang tamu. Dia ngarasa hal ganjil"

"Dia indigo kah?"

"Ga tau juga cuma dia ga cerita saat itu. Selepas dapat buku catatan trus dia ijin balik. Jadi ku ga tau klo dia ngrasa hal aneh"

"Lah, kamu taunya gimana klo dia ngrasain sesuatu yang aneh". Lagi-lagi aku melakukan pertanyaan sederhana

"Sehari setelah itu temanku nanyain sesuatu ke aku"

Katanya, "Kamu gak ngrasa aneh tinggal di kos itu?" kata teman si Rani itu

"Trus kamu cerita diganggu ma arwah bayi di toilet" Kataku

"Aku gak berani cerita soalnya dah janji ke temanku gak akan ceritain masalah dia ngugurin bayi di toilet"

"Ini kamu lagi cerita loh ke aku" kataku sambil ketawa ngakak

"Aku gak kuat ndra diteror terus ma tu bayi". Balasnya

"Aku bilang ke temanku itu ga ada apa-apa dikosan. Tapi dia maksa katanya klo dia ngrasain sesuatu. Klo aku ga cerita, nanti bisa jadi masalah besar buat hidupku". Katanya serius.

Sumpah momen ini agak sedikit menegangkan. Ada ucapan jika tidak cerita amaka akan jadi masalah besar dan mengancam hidup si Rani. Aku bayangin aja ngeri. Percaya atau gak tentang dunia mistik tapi apa yang dirasakan Rani bisa ku bayangkan pasti membuat pikiran gak tenang bahkan takut untuk sekedar tidur di kosan. Terbayang akan memimpikan hal sama berulang kali.

"Terus kamu bilang apa" ujarku

"Aku akhirnya cerita tentang mimpi didatangin bayi, ada kuntilanak di dalam toilet dan temanku yang buang janin di dalam kloset"

"Respon temanmu gimana?"

"Nah udah ku duga. Soalnya aku bisa ngrasain gitu karena dibekalin ilmu khusus waktu di Ponpes" kata teman Rani ke Rani

Diinfokan kalau Miss K (Kuntilanak) yang sempat dimimpikan itu memang tinggal dan menetap di dalam toilet tersebut. Katanya itu Miss k murka melihat si Desi membuang janin bayi di toilet tempat Miss K tinggal. Miss K menggangap itu hal yang kotor dan akhirnya itu arwah bayi dirawat sama Miss K sampai bisa tumbuh seperti yang dilihat sama si Rani. 

Kata temannya, kenapa itu arwah selalu datang ke mimpi si Rani karena aura Rani agak peka dan juga kamarnya tidak jauh dari lokasi toilet tersebut. Makanya arwah bayi dan Miss K lebih mudah masuk ke alam sadar si Rani.

--- Kemana Ibuku? Aku Mencari Ibuku ---

"Temanku kasih sebuah benda semacam pernak-pernik tapi ada tulisan semacam tulisan Arab dan diminta digantung di pintu kamar kos" ceritanya kepadaku

"Buat apa itu benda"

"Katanya biar si arwah bayi dan Miss K tidak menggangguku selama di kos itu"

"Trus hasilnya"

"Semalam aku mimpi lagi ndra". Seketika wajah Rani kembali menunjukkan ketakutan. Aku paham situasinya tapi ini ketakutan yang sedikit berbeda

"Kamu mimpi mereka lagi"

Si Rani hanya menggangguk sesaat

"Lah mimpinya gimana" Ku tiba-tiba sewot ingin mendengar informasi sedetail mungkin.

Bayi itu cepat ndra tumbuhnya. Nah kemaren aku mimpi dia tu dah bisa jalan kaya seusia 4 tahun dah

Trus tu bayi tiba-tiba bilang, "mana ibuku?"

Aku kaget ndra, tiba-tiba dia ngomong kaya gitu

Trus aku bilang aja, "Ibumu siapa?"

Itu bayi kayak mau nangis trus nunjuk sebuah kamar dan kamar itu ternyata kamar si Desi. Dia bilang, "Ibuku yang tidur disana, mana ibuku?"

Seketika aku baru ingat beberapa hari lalu si Desi tiba-tiba merapihkan kamarnya. Ibu kos bilang kalau Desi tiba-tiba ijin pindah kosan.

"Trus reaksimu kaya apa? tanyaku memastikan

Ku pura-pura bego dan ga tahu. Ku bilang, "ibumu yang mana ya dek? Disini gak ada yang sudah punya bayi"

Tiba-tiba Miss K muncul di depan itu bayi trus dengan muka marah mengancamku, "Kamu jangan ganggu bayi ini. Kamu ganggu, akan berhadapan dengan saya".

Seketika aku kebangun dengan muka keringet dingin

"Busyetttt" ungkapku takjub. Baru kali ini aku mendengar cerita dengan teror berkelanjutan

Kisah ini begitu membekas di ingatanku. Hingga saat ini ketika aku berjumpa dengan Rani. Ku tanyakan apa yang terjadi setelah kejadian itu dan katanya itu adalah mimpinya terakhir hingga dia lulus kuliah dan kembali ke daerahnya. 

Pengalaman yang cukup mengesankan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun