Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Pengalaman Horor] Mengapa Bayi Itu Menerorku?

16 Juni 2020   13:30 Diperbarui: 16 Juni 2020   14:06 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Respon temanmu gimana?"

"Nah udah ku duga. Soalnya aku bisa ngrasain gitu karena dibekalin ilmu khusus waktu di Ponpes" kata teman Rani ke Rani

Diinfokan kalau Miss K (Kuntilanak) yang sempat dimimpikan itu memang tinggal dan menetap di dalam toilet tersebut. Katanya itu Miss k murka melihat si Desi membuang janin bayi di toilet tempat Miss K tinggal. Miss K menggangap itu hal yang kotor dan akhirnya itu arwah bayi dirawat sama Miss K sampai bisa tumbuh seperti yang dilihat sama si Rani. 

Kata temannya, kenapa itu arwah selalu datang ke mimpi si Rani karena aura Rani agak peka dan juga kamarnya tidak jauh dari lokasi toilet tersebut. Makanya arwah bayi dan Miss K lebih mudah masuk ke alam sadar si Rani.

--- Kemana Ibuku? Aku Mencari Ibuku ---

"Temanku kasih sebuah benda semacam pernak-pernik tapi ada tulisan semacam tulisan Arab dan diminta digantung di pintu kamar kos" ceritanya kepadaku

"Buat apa itu benda"

"Katanya biar si arwah bayi dan Miss K tidak menggangguku selama di kos itu"

"Trus hasilnya"

"Semalam aku mimpi lagi ndra". Seketika wajah Rani kembali menunjukkan ketakutan. Aku paham situasinya tapi ini ketakutan yang sedikit berbeda

"Kamu mimpi mereka lagi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun