Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Pengalaman Horor] Mengapa Bayi Itu Menerorku?

16 Juni 2020   13:30 Diperbarui: 16 Juni 2020   14:06 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kuntilanak Menggendong Bayi. Sumber Google Image

"Lah, kamu taunya gimana klo dia ngrasain sesuatu yang aneh". Lagi-lagi aku melakukan pertanyaan sederhana

"Sehari setelah itu temanku nanyain sesuatu ke aku"

Katanya, "Kamu gak ngrasa aneh tinggal di kos itu?" kata teman si Rani itu

"Trus kamu cerita diganggu ma arwah bayi di toilet" Kataku

"Aku gak berani cerita soalnya dah janji ke temanku gak akan ceritain masalah dia ngugurin bayi di toilet"

"Ini kamu lagi cerita loh ke aku" kataku sambil ketawa ngakak

"Aku gak kuat ndra diteror terus ma tu bayi". Balasnya

"Aku bilang ke temanku itu ga ada apa-apa dikosan. Tapi dia maksa katanya klo dia ngrasain sesuatu. Klo aku ga cerita, nanti bisa jadi masalah besar buat hidupku". Katanya serius.

Sumpah momen ini agak sedikit menegangkan. Ada ucapan jika tidak cerita amaka akan jadi masalah besar dan mengancam hidup si Rani. Aku bayangin aja ngeri. Percaya atau gak tentang dunia mistik tapi apa yang dirasakan Rani bisa ku bayangkan pasti membuat pikiran gak tenang bahkan takut untuk sekedar tidur di kosan. Terbayang akan memimpikan hal sama berulang kali.

"Terus kamu bilang apa" ujarku

"Aku akhirnya cerita tentang mimpi didatangin bayi, ada kuntilanak di dalam toilet dan temanku yang buang janin di dalam kloset"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun