Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meski Ekonomi Pas-pasan, Tak Perlu Ragu Lanjut Kuliah

10 Juni 2020   11:46 Diperbarui: 11 Juni 2020   19:10 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lulus Kuliah. (sumber: Thinkstock via kompas.com)

Setelah masalah UKT atau pembayaran biaya masuk awal kuliah selesai, ketakutan berikutnya adalah bagaimana mensiasati biaya hidup selama masa kuliah.

Hal yang tidak terduga, naluri bertahan hidup akan muncul secara sendirinya bagi mereka mahasiswa perantau yang hidup serba pas-pasan. Tanpa disadari, perut  ikut beradaptasi dengan kondisi kita.

Misalkan mahasiswa perantau terbiasa makan hanya dua kali sehari (pagi menjelang siang, serta sore menjelang malam). Disisi lain disaat mendapat tugas menumpuk, nafsu makan terasa hilang seketika. Itu yang sering saya alami selama kuliah.

Bekerja sistem freelance ataupun parttime acapkali menjadi pilihan bagi mahasiswa untuk menyambung hidup. Ini menjadi salah satu pilihan bijak karena kita dituntut mandiri serta melatih kemampung manajerial waktu sehingga tidak menutup kemungkinan biaya hidup selama kuliah dapat kita penuhi sendiri tanpa harus membebankan orang tua.

Banyak alternatif pekerjaan yang bisa dilakukan seperti seller Dropship, penjaga outlet di mall, jual pulsa atau cemilan di kampus, penjaga warnet, guru bimbingan belajar bagi anak sekolah dan sebagainya yang waktunya lebih fleksibel.

Diluar itu, tips yang dapat bermanfaat adalah. Perbanyak aktivitas dalam kepanitian dan organisasi kampus. Mengapa? Ternyata ini dapat menjadi salah satu cara bertahan hidup yang tak terduga.

Ketika ikut kepanitiaan atau organisasi akan sering dihadapi dengan sebuah acara seperti rapat kegiatan, acara program kerja (Proker) divisi dan sebagainya yang sering menyediakan makanan atau cemilan gratis bagi anggota.

Saya selama kuliah bahkan mengikuti hampir 9 organisasi di Kampus baik di tingkat fakultas maupun universitas. Selain menambah pengalaman, kegiatan acara yang menyediakan konsumsi kepada anggota seakan menjadi "perbaikan gizi" sementara. 

Ilustrasi kegiatan Seminar. Sumber Gambar : BaFin Consultancy
Ilustrasi kegiatan Seminar. Sumber Gambar : BaFin Consultancy
Hal lain yang dapat dilakukan seperti mengikuti seminar atau training gratis yang juga menyediakan konsumsi bagi peserta. Jangan pernah merasa gengsi karena mahasiswa perantau harus cerdas melihat peluang untuk mencari konsumsi gratis meski itu berupa cemilan atau jika beruntung berupaka makanan berat.

Dulu semasa kuliah, saya senang melihat poster atau selebaran yang menginfokan adanya seminar atau kegiatan yang memberikan sertifikat gratis ataupun snack bagi peserta. Setidaknya selain mendapat ilmu yang bermanfaat tentu perut juga ikut terisi walau sesaat.

Aktiflah Mencari Beasiswa

Selain Bidik Misi yang ditawarkan oleh pemerintah pusat, masih banyak tawaran beasiswa selama kuliah baik dari instansi, perusahaan hingga yayasan yang memiliki konsentrasi terhadap pengembangan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun