Setidaknya ada dua pembelajaran penting dan menarik pada kasus ini. Pertama, rasa simpati masyarakat ternyata dapat terbentuk dengan cepat hanya karena sebuah sosial media. Ini menunjukkan bahwa teknologi telah membentuk jaringan informasi yang luas dan cepat. Oleh karena itu setiap individu perlu kian mendewasakan diri ketika bertindak atau melakukan sesuatu karena ketika terjadi sesuatu yang menyita perhatian publik. Hanya butuh hitungan detik, menit, jam ataupun hari maka seluruh dunia dapat mengetahui tindakan kita. Kedua, lembaga pendidikan memiliki tugas yang lebih berat di era saat ini karena semakin berkembangnya jaman justru membuat etika, perilaku dan cara berpikir generasi muda seakan mengalami degradasi. Terlihat ketika jaman dahulu, usia SMP-SMA masih dihabiskan untuk bermain bersama namun kini seakan sibuk dengan bergadget ria dan dan bergalau ria tentang cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H