Kisah Habibie mengajarkan kita bahwa berhasil itu butuh proses dan harus fokus pada satu tujuan. Sesuatu yang dilalui dengan proses niscaya hasilnya pun akan bertahan lama. Impian yang terwujud karena prestasi akan lebih membanggakan dibandingkan yang berasal dari sebuah sensasi.
#Pesan 2 = Â Apa Kontribusimu terhadap Tanah Air?
Akan ada banyak orang yang terdiam jika mendapat pertanyaan ini. Bukan rahasia umum bila kita masih menyibukkan diri untuk kepentingan diri sendiri sehingga kontribusi terhadap tanah air justru terlupakan. Sangat menarik bila melihat kisah Bapak Habibie yang ketika sudah sukses di negara orang lain justru masih berpikir untuk berkontribusi bagi tanah air.Â
Berkontribusi bagi tanah air maka dirinya harus siap meninggalkan semua fasilitas dan kenyaman yang didapat guna kembali ke Indonesia yang notabane-nya masih kalah jauh baik sarana dan prasarana dibandingkan negara-negara di Benua Eropa.
Banyak kasus dimana generasi muda Indonesia sangat semangat untuk mencari beasiswa kuliah di luar negeri. Bahkan alasan melanjutkan kuliah diluar negeri agar kelak dapat membangun tanah air selepas kuliah sangat umum dilakukan oleh para calon penerima beasiswa. Kenyataannya ketika diterima dan mereka telah nyaman dengan fasilitas serta kemajuan negara lain justru enggan untuk kembali ke tanah air.Â
Kasus ini sudah banyak terjadi bahkan juga dirasakan oleh orang-orang disekitar saya yang melanjutkan kuliah diluar negeri. Alasan bahwa jika mereka balik ke Indonesia, gaji dan tunjangan tidak berbanding lurus dengan pendidikan mereka serta mereka merasa tidak akan berkembang jika kembali ke tanah air.Â
Memang itu adalah sebuah pilihan hidup namun sedikit prihatin jika rasa nasionalis dan perhatian terhadap perkembangan bangsa luntur ketika sudah merasakan kehidupan diluar negeri.
Film Habibie & Ainun menjadi panutan bagi generasi muda yang seakan tersesat di persimpangan jalan antara berkontribusi untuk negara lain atau negara sendiri. Disini Habibie dengan kerelaan dan ketulusannya berupaya untuk balik ke tanah air karena dirinya melihat ilmunya dapat berguna bagi pengembangan di tanah air khususnya di bidang transportasi udara.
#Pesan 3 = Â Kesetiaan dan Dukungan Tulus dari Pasangan
Disisi lain kesetiaan Bapak Habibie pun tergambar kuat di film ini dimana dirinya begitu setia mendampingi sang istri ketika divonis kanker dan harus terbaring di rumah sakit selama proses penyembuhan.Â
Ketika sang istri harus menyerah dan meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya, Bapak Habibie tetap mengganggap Ibu Ainun sebagai satu-satunya wanita yang ia intai dan tidak ada wanita lain yang menggantikannya. Ada scene menarik dimana Bapak Habibie mengunjungi makam sang istri dan tergambar jelas begitu cintanya Bapak Habibie kepada Ibu Ainun.