Bak gayung bersambut, hasrat ini pun mendapat tanggapan positif dari Bapak Soeharto dengan mengundang Habibie kembali ke tanah air dan mengerjakan proyek transportasi khususnya pesawat terbang hingga menjadi salah satu menteri di kabinet dan akhirnya dipercaya sebagai Wapres mendampingi Bapak Soeharto.
Tantangan mulai terasa karena banyak pihak yang mulai mendekati dirinya untuk mendapatkan berbagai keuntungan salah satunya proyek kementerian. Berbagai cara suap dilakukan oleh berbagai pihak untuk mendapatkan tender proyek bahkan ancaman keselamatan hidup juga harus diterima karena keteguhan Habibie untuk bekerja secara jujur dan tulus.
Tantangan yang tidak kalah besarnya juga muncul saat dirinya ditunjuk sebagai Presiden RI menggantikan posisi Bapak Soeharto yang harus lengser karena desakan para mahasiswa dan masyarakat Indonesia tahun 1997.Â
Kasus upaya pelepasan Timor Timur dari kedaulatan RI adalah salah satu tantangan dan tekanan politik yang harus dialami karena tekanan ini juga dipengaruhi oleh asing serta lembaga internasional yang berusaha membantu Timor Timur untuk lepas dari RI. Alhasil Habibie ternyata harus menerima kegagalan untuk mempertahankan Timor Timur sebagai bagian dari RI.
Cobaan terberat ternyata muncul ketika Ibu Ainun dinyatakan mengidap kanker ovarium. Disini penonton akan ikut merasakan penderitaan yang dirasakan Ibu Ainun serta kesetiaan Bapak Habibie dalam mendampingi sang istri saat sakit. Kesedihan akan langsung dirasakan disaat ternyata takdir berkata lain, Ibu Ainun harus menyerah dengan penyakitnya dan meninggal di Jerman. Ini yang membuktikan cinta abadi hingga maut memisahkan.
Saya tertarik mengulas Film Habibie Ainun dalam #SayItWithFilm karena ada pesan moral yang berusaha disampaikan melalui film ini. Setidaknya ada 3 Hal yang dapat menjadi pelajaran penting dan dapat menjadi inspirasi bagi kita melalui kisah dari perjuangan Habibie dan Ainun.
#Pesan 1 = Â Semangat Menggapai Impian
Banyak dari kita yang masih bingung dalam menentukan impian. Sejak kecil kita selalu mendapat pertanyaan, apa cita-citamu? banyak jawaban yang akan tercipta seperti ingin menjadi dokter, ingin menjadi pengacara, insiyur bahkan memiliki impian menjadi Presiden. Cita-cita adalah sebuah motivasi bagi kita untuk menentukan jalan hidup dikemudian hari.Â
Melalui Film Habibie Ainun, kita belajar tentang cara mewujudkan mimpi dengan berkaca pada perjuangan Habibie untuk bisa menciptakan pesawat. Upaya ini tidak hanya sebatas angan-angan namun justru direalisasikan dengan menempuh pendidikan yang dapat mewujudkan hal tersebut seperti S1 di teknik ITB dan kemudian lanjut di Jerman untuk Teknik Penerbangan.
Pesan ini dapat menjadi tamparan bagi generasi muda yang memiliki impian besar seperti menjadi dokter, insiyur, pengacara atau sebagainya namun bermalas-malasan dan bahkan menginginkan hal tersebut dengan cara instan. Saya teringat dengan fenomena banyak generasi muda yang memiliki ambisi menjadi artis atau public figure karena motivasi ingin dikenal, dipuja dan dianggap dapat menjadi kaya secara cepat.Â
Cara yang dilakukan kan tergolong ekstrem seperti berhenti sekolah hanya agar bisa fokus casting di berbagai tempat hingga membuat sensasi agar popularitas cepat dikenal.