Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pinjaman Online, Lingkaran Setan Penebar Aib, Patutkah Dipersalahkan?

13 Desember 2018   19:12 Diperbarui: 13 Desember 2018   19:31 3062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Belenggu Hutang. Sumber kabarmakkah.com

Judul di atas memang terkesan hiperbola karena menempatkan aplikasi Pinjol sebagai lingkaran setan penebar aib tapi bagi yang pernah terjerat kasus Pinjol, istilah ini pasti akan diiyakan. Disisi lain jika saya tidak membuat judul bombastis, takut sepi pembaca (curhatan pribadi).

Saya menelusuri bahwa kemunculan Pinjol tidak terlepas dari keberhasilan kredit online yang menjadi andalan bagi masyarakat karena proses dan persyaratan yang tidak sulit serta plafon kredit yang tinggi dan menggiurkan. Dibandingkan pengajuan kartu kredit atau pengajuan kredit konvensial yang tergolong ribet dan membutuhkan waktu panjang selama proses pengajuan membuat kehadiran kredit online saat ini ibarat angin sepoi ditengah padang pasir, begitu menyejukkan. Bagaimana tidak, banyak aplikasi kredit online hanya mengandalkan slip gaji, foto diri, foto ktp dan pemberian akses terhadap data privasi di dalam handphone maka pengajuan setidaknya 80 persen diterima dalam hitungan 1-3 hari. 

Tingginya daya tarik masyarakat ini tentu menjadi lahan basah bagi pengembang aplikasi serta pemilik modal swasta untuk mengembangkan aplikasi serupa dengan berbasis Pinjaman Online (Pinjol). Anda punya hutang? pusing untuk membayarnya? Pinjol adalah solusinya. Anda ingin membeli barang? Masih ragu untuk menjual ginjal hanya demi membeli barang tersebut? Pinjol adalah solusinya. Anda ingin segera menikah? Modal belum ada tapi waswas pacar ditikung sahabat sendiri? Pinjol solusinya.

Kehadiran Pinjol saya rasa pintar dalam membaca situasi. Bagaimana tidak, ketika seseorang berada pada posisi terpepet dana, secara psikologis adanya suntikan dana berupa pinjaman akan sangat menggiurkan. Ibarat otak dan pikiran tertutup awan mendung, peminjam lebih berpikir yang penting masalah uang teratasi, terkait besaran bunga atau efek hilangnya privasi diri adalah urusan belakang.

Apakah saya pengikut Pinjol? Puji Tuhan saya tidak pernah meminjam uang dari Pinjol meskipun terpepet tapi saya akui pernah menggunakan layanan Kredit Online. Bahkan skor poin saya mencapai 770 kategori sangat baik di salah satu kredit online saat Mei 2018 (pamer dikit lah). Adanya kasus seseorang di salah satu media sosial bahwa dirinya telat membayar cicilan Pinkol yang menyebabkan orang yang ada di kontak telepon diterror oleh debt collector pihak pengembang aplikasi membukakan pikiran saya untuk tidak menggunakan Pinjol. 

Bahkan sebuah postingan yang membongkar pihak pengembang yang memiliki salinan data personal seperti list kontak telepon hingga galeri foto dan video membuat saya berpikir ini salah bila dilanjutkan. Data saya bisa disalahgunakan oleh pihak lain karena data itu justru bisa menjadi bumerang bagi kita karena banyak pihak yang memiliki salinannya.

Siapakah yang patut disalahkan? si peminjam? si pengembang aplikasi Pinjol? atau pemerintah yang lemah dalam menerapkan regulasi terkait informasi dan teknologi?

Ini adalah cara pandang saya secara pribadi tentang siapa yang salah terkait kasus ini berdasarkan pengamatan saya melalui pengalaman teman yang sempat tertimpa kasus ini dan juga melalui pemberitaan media.

# Si Peminjam Memiliki Adil Kesalahan 50 Persen

Bila ada yang protes dan berkomentar, kok Si Peminjam punya kesalahan 50 persen. Mereka kan korban kenapa harus disalahkan? Jika muncul komentar kalimat tersebut saya hanya bisa beransumsi 2 hal : Pertama, mereka pasti pernah merasakan dikejar-kejar debt collector Pinjol sehingga tidak bersedia disalahkan dan ingin mencari pihak lain yang lebih bertanggung jawab. Kedua, mereka hanya bersimpati terhadap korban dari sisi kemanusian tapi kurang bijak dalam menyikapi latar belakang fenomena ini.

Pada awal seseorang mengginstal aplikasi Pinjol, mereka pasti sudah mendapat sedikit informasi tentang fungsi aplikasi itu baik dari iklan, info dari pihak lain ataupun melalui pemberitaan. Kesalahan terbesar dari si peminjam adalah mereka tidak melakukan analisa tingkat bunga yang dibebankan, analisa finansial diri serta analisa resiko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun