Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Presiden Indonesia Wajib Cuti?

6 Desember 2024   02:42 Diperbarui: 6 Desember 2024   04:57 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah pulang dari luar negeri, Presiden Prabowo mulai satu demi satu menjalankan janji kampanye. Sejumlah kebijakan baru lahir, misalnya terhadap guru dan buruh. Upaya meningkatkan kesejahteraan guru dan buruh ini tentu akan terus menjalar ke kalangan petani, nelayan, seniman, hingga penyair dan pelukis. Alangkah kejinya bangsa ini, kalau tak memberi kesempatan kepada Presiden Prabowo mengambil cuti. Cuti yang 'setengah' wajib untuk diambil. Biasanya, seorang kepala negara bakal malu kalau meminta sesuatu yang 'mirip dengan permintaan warga kebanyakan'. Jangan-jangan, perasaan malu itu yang membuat presiden-presiden sebelumnya tak berterus terang untuk mengambil cuti liburan. Yang justru diperlihatkan dan bahkan dikatakan kepada publik adalah kerja keras mereka. Sedikit waktu istirahat.

Mumpung Program Legislasi Nasional masih bisa dipengaruhi, sudah sewajarnya kalau persoalan cuti atau liburan presiden -- dan wakil presiden -- ini dilayangkan oleh parlemen. Mau dimuat dalam undang-undang mana, silakan dieja dan ditera. Sehingga di masa depan, kita tak lagi 'dipermalukan' ketika mendapati kepala negara atau kepala pemerintahan sedang ajojing bersama teman-temannya. Di negara-negara Eropa, terutama negara-negara kesejahteraan atau paling sejahtera di dunia, sejumlah kepala pemerintahan terekam kamera dalam suasana party bersama teman-temannya. Begitu juga sejumlah menteri. Baik perempuan, atau laki-laki. Di Indonesia, suasana seperti itu dianggap tabu. Padahal, sangat manusiawi.

Nah, apakah cuti untuk liburan itu adalah pilihan?

Tentu saja pilihan.  Hanya saja, sedapat mungkin, pilihan itu bersifat wajib bagi presiden dan wakil presiden. Minimal, satu minggu dalam satu semester, di luar hari-hari libur nasional. Dua minggu dalam setahun. Liburan itu bakal memberikan energi makin positif kepada pribadi presiden dan wakil presiden. Apalagi wakil presiden, masih memiliki anak-anak dalam usia sekolah. Dan tentu segala permainan di usia 30-an tahun.

Presiden dan Wakil Presiden juga manusia. Bukan manusia setengah dewa. Mari berikan hak pekerja kepada keduanya...

Artikel ini ditulis di Jakarta, Sabtu, 30 November 2024

Indra J Piliang, Anggota Dewan Pembina Pro UI yakni relawan resmi Pilpres 2024 yang terdiri dari alumni Universitas Indonesia. Pro UI sedang berproses menjadi Perhimpunan Prabowo untuk Indonesia. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun