Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sayonara, Hilman Hariwijaya San!

17 Maret 2022   00:05 Diperbarui: 17 Maret 2022   00:11 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi Benteng Inong Bale, Aceh | Foto oleh @hafidmanaf

"Paman jahaaaaaat! Eike benci pamaaaaaaan. Titip salam sayang dan peluk cium untuk Jaka, Kenanga, dan Alfanna. Bilang mereka, ayah mereka jahaaaaat!" balas Salwa, juga via voice mail. 

Paman bicara tengadah, keponakan berteriak ternganga!

Paman Gober tertawa.

***

Hana Cadabra mengikuti keriuhan dari kehadiran Ara Melodimen. Selama ini, Hana membaca setiap momen, kalimat atau  unggahan Ara.

Lokasi Benteng Inong Bale, Aceh | Foto oleh @hafidmanaf
Lokasi Benteng Inong Bale, Aceh | Foto oleh @hafidmanaf
"Lelaki yang punya hati. Dan bernalar demgan hati. Tak banyak yang seperti itu. Persoalan seserius, serumit, dan sekomplit apapun, ia urai cepat, seakan tak menggunakan pikiran. Terpelajar, tapi tak bertameng teori," ujar Hana tentang Ara kepada teman kuliahnya sejak seperempat abad silam, ketika mereka ngerumpi di sebuah caf bilangan Senayan.

Sering ia setuju, walau berkali-kali juga tak sependapat. Dan itu ia sampaikan kepada ibunya, atau kadang suaminya.

Namun, apa yang ia ingin sampaikan kini?

Ia termasuk barisan orang-orang yang bertanya itu, "Siapakah Ara Melodimen?"

Namun, selintas saja pikiran itu. Hana lebih menyukai berita-berita perang di Ukraina yang dilancarkan Russia. Sembari, melihat ke dalam negara sendiri.

"Apakah kebun-kebun karet di negara ini bisa mengikat bangsa ini, selamanya, Bang Hilman?" begitu yang ada dalam pikiran Hana.

Penulis Lupus berpulang, perang di negara belahan utara menggerayangi dunia, sementara di negara sendiri, segala macam persoalan muncul bersamaan, bayang berbayang, entah nanti saling bertumbukan, atau konvergen, berangkulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun