Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Berburu Politisi Garis Depan!

26 Juni 2020   14:30 Diperbarui: 27 Juni 2020   09:03 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Gini, kalau mau menjadi jubir yang tak terkalahkan, pakai jurus ini,” kata saya, ketika Tjahjo Kumolo becanda tentang kualitas para jubir di televisi. 

Saya tentu bukan jubir resmi, berhubung hanya menjadi ronin dalam kelompok Poros Muda Partai Golkar yang dikoordinir oleh Agus Gumiwang Kartasasmita, lalu berbagi peran dengan Andi “Ucok” Sinulingga. Saya penyerang kanan, Andi Ucok sayap kiri. 

Bersama Roosdinal Salim dan lain-lain, saya menghadap Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk menjadi ronin. Tentu, sembari melepaskan status sebagai Samurai Beringin.

Jadi, ketika Noel menyebut Pilgub DKI Jakarta sebagai salah satu jenderal lapangan tengah Basuki Tjahaja Purnama, tak ada yang penting buat saya. 

Bukankah saya adalah Panglima Besar Sang Gerilyawan Batavia yang setiap hari berkampanye untuk Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno? Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Pak Agung Laksono, melarang saya tampil di televisi sebagai juru bicara Anies -Sandi. 

Saya hanya boleh bergerak di basis. Ya, sudah, saya berkeliling membaca puisi dalam acara-acara yang dikoordinir Pendopo Anies – Sandi. Koordinasi paling sering saya lakukan dengan M Taufik, sosok yang sudah lama saya kenal, ketika memperbaharui perundang-undangan terkait DKI Jakarta.

Saya adalah Ketua Delegasi Senat Mahasiswa UI dalam PN SMPT II. Kun adalah Pimpinan Sidang. SMPT bubar. (DokPri)
Saya adalah Ketua Delegasi Senat Mahasiswa UI dalam PN SMPT II. Kun adalah Pimpinan Sidang. SMPT bubar. (DokPri)

Noel memenuhi syarat sebagai politisi garis depan. Saya mencari sosok seperti itu. Tidak baper ketika diserang, tapi bisa membangun benteng pertahanan, sekaligus mempermainkan bola di area lawan. 

Selama Pilgub DKI Jakarta, saya paling banyak bergaul dengan pendukung Ahok. Selain Partai Golkar berada di barisan Ahok, kawan-kawan saya yang menjadi pendukung Ahok, tidak segan-segan memberikan logistik kepada tim saya. 

Sebagai relawan kere dan keriput, tidak ada bohir di belakang Sang Gerilyawan Batavia. Bisa saya sebut nama-nama orang yang membantu saya itu, seperti Deddy Sitorus dan Jeffrie Geovanie.

Mereka berdua adalah Ahok garis keras. Tapi mereka juga sahabat-sahabat saya, sebelum Deddy berangkat studi ke Inggris, sebelum Jeffrie masuk Partai Golkar tahun 2009.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun