Skripsi mau dihapuskan? Digantikan dengan Kuliah Kerja Nyata? Pengalaman menulis skripsi tetap menjadi paling "spiritual" bagi seorang mahasiswa tingkat akhir. Judul skripsi penulis adalah Koreksi Demi Koreksi: Pergerakan Mahasiswa Pasca Malari sampai Penolakan NKK/BKK (1974-1980). Berikut kata pengantar di dalam skripsi yang lagi diolah menjadi buku ini. Sejumlah catatan bakal terus ditulis, sebagai lembaran-lembaran paling awal sebelum buku dilarung terkait gerakan mahasiswa dan lain-lain...
Alhamdulillah. Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas pertolongan-Nya, penulis menyelesaikan karya akhir Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FS UI). Karya berupa skripsi ini butuh waktu penyelesaian hampir satu tahun.Â
Dalam tahun yang paling sulit itu, penulis menyediakan prioritas waktu utama untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis membaca ulang buku-buku yang relevan dengan ilmu sejarah.Â
Soalnya, dalam masa kuliah penulis yang relatif panjang ini (enam tahun), sebagian besar waktu digunakan untuk kegiatan organisasi kemahasiswaan, baik di UI maupun di Iuar UI.
Penyakit bronkitis yang penulis derita sejak tahun keempat masa studi, juga sedikit menghambat proses penyelesaian studi penulis. Selama satu semester penulis mengambil cuti kuliah untuk berobat, sekaligus pulang kampung. Akan tetapi, sampai skripsi ini selesai, penyakit tersebut belum mau beranjak dari tenggorokan sebelah dalam penulis, sekalipun sudah mulai mereda.
Untunglah, dorongan dari orang tua, adik-adik, kakak-kakak, sahabat-sahabat, dan teman-teman penulis, terus membangkitkan kegairahan penulis untuk menulis skripsi ini, lembar demi lembar.
Sudah selayaknyalah penulis mengucapkan terima kasih kepada mereka, terutama kepada Ayah Boestami Dt Nan Sati dan Bunda Yarlis yang dengan letih menanti anaknya di perantauan untuk menyelesaikan studi. Juga kepada Dik Benny, Dik Hayati dan Dik Yunas, serta Kak Bahri, Kak Busra, Tuan Eri, Tuan Chandra, dan Tuan Ismet yang banyak membantu, termasuk bantua keuangan.Â
Sudah sepantasnya penulis menyampaikan penghargaan. Kepada Dik Akbar yang sedang menyelesaikan sekolahnya di kampung, penulis juga perlu menyampaikan terima kasih dan juga dorongan agar Akbar berhasil dalam studi. Juga kepada Uwo dan Nyiak Atah (dua orang nenek penulis) yang dalam usia senjanya, lebih dari seratus tahun, tetap memberikan dorongan kepada penulis. Begitu juga Etek Yusnida dan anak-anaknya, serta Mamanda Yan Bachtiar sekeluarga.
Penulis juga menyampaikan penghargaan kepada Faridah Thulhotimah (Ilmu Kimia, FMIPA UI) yang dengan tulus-ikhlas membantu dan mendampingi penulis mengunjungi Perpustakaan Nasional di Jakarta.Â
Juga kepada Wien Muldian (Ilmu Perpustakaan, FSUI) Â yang meminjamkan buku-buku koleksinya. Kepada Agung Pribadi (Ilmu Sejarah), Ekky Imanjaya (Arab), Dede Suryadi (Ilmu Sejarah), dan Rahmat Yananda (Sastra Indonesia) yang menjadi teman diskusi yang baik. Serta kepada Drs M. Rahmat Rawyani, dr Sony Wreksono, Arifin dan Drs Nursidik di Surat Kabar Kampus (SKK) WARTA UI.Â
Sebagai Redaktur Pelaksana SKK WARTA UI, penulis terbantu menggunakan fasilitas bagi pengetikan dan penggandaan skripsi ini. Insya Allah, rencana penerbitan Skripsi ini oleh SKK WARTA UI dan UI Press amat menggembirakan hati penulis.
Secara khusus, penulis menyampaikan penghormatan yang tinggi kepada Pak Soetopo Soetanto yang telah membimbing penulis untuk menulis skripsi.Â
Cara penulisan yang berimbang, ilmiah dan netral telah diperkenalkan kepada penulis. Kegairahan penulisan dan emosi penulis selaku aktivis mahasiswa di kampus, secara arif diredam oleh Pak Topo demi kepentingan ilmu pengetahuan.
Selain itu lbu Nana Nurliana, pembimbing akademik penulis, telah memberikan sentuhan kasih sayangnya dan dorongan-dorongan yang halus, agar penulis segera menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih juga kepada Mas Susanto Zuhdi yang memberikan kritikan-kritikan tajam, sebagai pembaca skripsi ini, yang makin memfokuskan kajian skripsi ini.
Demikian juga kepada Mas Kresno dan Pak Soeharto MA yang menjadi anggota tim penguji bersama Mas Santo dan Pak Topo. Juga kepada dosen-dosen di Jurusan Sejarah Fakultas Sastra UI dan dosen FSUI umumnya, penulis mengucapkan terima kasih karena memperkenalkan penulis kepada ilmu pengetahuan
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bang Hariman Siregar yang telah memberikan  dokumen-dokumen penting tentang Ikatan Keluarga Mahasiswa UI. Juga kepada Bang Lukman Hakim PhD yang telah mendiskusikan beberapa peristiwa yang berkaitan dengan skripsi ini.
Pak Mahar Mardjono yang penulis temui untuk membicarakan bukunya yang terbit ketika skripsi ini telah selesai ditulis, juga memberikan beberapa perspektif yang berguna bagi kesempurnaan skripsi ini.
Janji wawancara dengan beberapa pihak yang memberikan dukungan kepada penulisan skripsi ini, seperti Dr. Yusril Ihza Mahendra, Prof. Dr. Emil Salim, Bustanul Arifin SE, Dr. Didin S. Damanhuri, Pak Letjen (Pum.) Kemal Idris dan Pak Letjen (Pum.) Ali Sadikin, tidak sempat direalisasikan, berhubung karena keterbatasan waktu masing-masing pihak. Tapi penulis optimis, skripsi ini butuh pengembangan dan penulisan ulang.
Selama aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan di UI, penulis telah menemukan bentuk ikatan persahabatan yang kental. Selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis di Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) UI Eka Prasetya (terutama Rudi Kurniawan, Juliansyah dan Mohammad Qodari), Majalah Suara Mahasiswa UI (Noor Intan, Ummi Salamah, Agus Wiyono, Achmad Noerhoeri), Tabloid Ekspresi FSUI, Teater Sastra FSUI (terutama Mas I Yudhi Soenarto, Alpian Siagian, Bowo dan Sukri), Forum Amal dan Studi Islam FSUI (Mustafa Kamal, Rahmat, Rudi Wahyudi, Satrio), Studi Klub Sejarah FSUI (Hurry Junisar, Dadang Budiana, Yunadi Ramlan, dan adik angkatku Diah Laksmi), Senat Mahasiswa FSUI (Pandji 'Kenny' Kian Santang, Alamsyah 'Isa', Yaswin Iben Sina, Havidz), Senat Mahasiswa UI (Chandra M Hamzah, Bagus Hendraning, Subuh Prabowo, Lohjenawi, Fadli Zon), dan Badan Pertimbangan Mahasiswa UI (Kun Nurachadijat, Pristyanto).
Di Iuar UI penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah Indonesia (Nursyam UGM, Tatang Suprayogi UNRI), anggota dan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Depok (Rifky Mochtar, Achmad Doddy), anggota dan pengurus Yayasan Forum Amal Ihsani (Agus Idwar, Jeannie, Elyta, Arimbie, Toto, M Syakur Usman), alumni Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Tingkat Nasional dan Penataran P4 Pola 144 Jam/Calon Penatar Angkatan XXXV (Bang Wahid, Mashuri, Mbak Lili), alumni Penataran Kewaspadaan Nasional Tingkat Nasional Angkatan XVIII (Bang Hasan, Bang Dony), dan aktifis mahasiswa dalam Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi se-lndonesia (Hasanuddin UGM, Feri, Ubedillah Badrun UNJ, Henky).
Penulis juga mengucapkan terima kasih atas persahabatan, diskusi-diskusi, aksi-aksi bersama, dan serangkaian kegiatan Iainnya bersama teman-teman mahasiswa di UI dan luar UI, yang tidak bisa penulis tuliskan satu per satu.Â
Yang bisa penulis sebutkan adalah Busept, Budi Arie "Muni" Setiadi, Ikravany Hilman, Daniel Hutagalung, Andi Yapat Rustandi, Andi Rahman,dan teman-teman lainnya yang menggelar sejumlah petualangan demonstrasi dan sejumlah diskusi.Â
Demonstrasi ke Istana Negara merupakan "titik puncak" petualangan itu. Selain "medan"-nya yang berada di jantung pernerintahan dan sedang diadakan jamuan makan Presiden Soeharto dengan Ratu Beatrix, kegiatan itupun dilakukan di malam hari. Alhamdulillah, semuanya selamat.
Juga kepada dr. Merdias Almatsier, Drs, Umar Mansyur M.Sc dan Prof, Dr. I Ketut Suradjaja yang ketika menjabat sebagai Pembantu Rektor III UI dan Pembantu Dekan III FSUI telah banyak memberi kesempatan kepada penulis untuk beraktifitas. Mereka juga beberapa kali mengirim penulis untuk mewakili Ul dalam forum mahasiswa/pemuda tingkat nasional.Â
Demikian juga kepada Mbak Mike dan Mbak Tini di Rektorat Ul, yang banyak memudahkan urusan penulis. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Mas Hayono Isman (Menpora RI) dan Bang Letjen. TNI Hendro Priyono (Mantan Pangdam Jaya) yang memberikan bantuan berupa dana, bis dan izin atas kegiatan tingkat nasional yang penulis ketuai. Juga kepada Rektor UI, Prof. dr. M.K. Tadjuddin yang menjadi penanggungjawabnya,
Pihak-pihak yang disebutkan di atas, sangat berhubungan dengan penulisan skripsi ini dan proses "perantauan intelektual dan rohani" yang penulis jalankan.Â
Sebagai anak desa yang hampir 20 tahun tidak pernah meninggalkan kampung halaman, tentulah pengalaman selama kuliah dan berhubungan dengan banyak karakter manusia telah memacu penulis untuk menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi agama, orang tua, keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa.Â
Mudah-mudahan akhir penulisan skripsi ini bukanlah akhir dari upaya penulis untuk menimba pengalaman dan ilmu pengetahuan. Justru akhir penulisan skripsi ini menjadi awal bagi langkah selanjutnya.
Akhirnya, apapun yang menjadi kesalahan skripsi ini, sepnuhnya menjadi tanggungjawab penulis. Sebagai karya akhir kesarjanaan, penulis berharap kritikan-kritikan tetap ditujukan kepada penulis demi kesempurnaannya di masa mendatang
Jakarta, Juni 1997.Â
Penulis,Â
Indra Jaya Piliang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI