Kisah tentang gebyah-uyah Pansel KPK hanyalah noktah-noktah kecil yang belum membentuk garis-garis besar dalam haluan berbangsa.
Frase "Pansel KPK" bisa diganti dengan nama lain, misalnya perpindahan ibu kota negara, mahasiswa Papua, laporan keuangan PT Garuda Indonesia, atau kehadiran pembunuh bayaran sewaan istri atas suami dan anak tirinya.
Seorang pendaki, tentu tahu kapan harus berhenti untuk istirahat. Dalam kondisi istirahat itu, seluruh kemampuan fisik, mental, hingga spiritual diperiksa.Â
Apabila mata tidak bisa dipicingkan, alam raya adalah persada sebagai area pandangan tertuju. Bintang-bintang yang membentuk galaksi di antariksa bagai kunang-kunang yang hadir di malam kelam.Â
Pendaki sejati, baik pemimpin atau bangsa, sudah pasti tahu bahwa bumi bukanlah tanjakan demi tanjakan yang tersusun dari rendah hingga tinggi, tapi hanya butiran bulat yang tak bakal bisa ditaklukkan.
Setiap pendaki dan bangsa sejati tahu bahwa batas-batas itu ternyata ada. Yang sirna adalah pemimpin dan bangsa itu sendiri, karena lupa betapa perlombaan dalam pendakian hanya fase yang tak abadi.
Jakarta, 12 September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H