Mohon tunggu...
Indra Furwita
Indra Furwita Mohon Tunggu... Aircraft Engineer -

Aviation & Travel Enthusiast, juga berkarya di IG @FlightEnjoyneer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lebaranku Tanpa Seorang Ibu

2 September 2011   12:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:17 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua anaknya yang cukup susah diatur, mungkin karena masa kecil mereka sehingga wajar jika demikian. Kadang tingkahlaku mereka memaksa Om Haris berlaku kasar kepada keduanya.

*

Om Haris tampak berat mengungkapkan semua yang menjadi masa lalunya yang kelam. Singkat memang durasinya, tapi itu sudah menjadi sejarah suram dalam mengarungi bahtera rumah tangganya.

Sesekali Ia menghela nafas panjang untuk sekedar menguatkan perasaannya. Kami yang mendengarnya antusias dan hening. Semua tidak menyangka kepergian Tante Sur. Sesekali ada yang memotong, tapi semua serasa kompak untuk mendengar apa yang sebenarnya terjadi.

*

Pinrang, Sul-Sel.

Om Haris merasakan sesuatu yang berbeda dari istrinya. Namun, Ia beranggapan bahwa mungkin hal tersebut disebabkan oleh rasa sungkan kepada keluarnya.

Malam hari sesaat setelah berbuka istrinya, Tante Nur pamit untuk keluar rumah. Om Haris tentu tak punya alasan untuk menolaknya hanya karena istrinya ingin menelepon seseorang.

Menjelang shalat Isya, Tante Nur masih belum kembali ke rumah. Om Haris hanya bisa cemas, karena Ia pun tak tahu kemana istrinya pergi.

"Kok baru pulang? "
"Habis nelpon teman" jawab istrinya cetus, tapi Om Haris bersikap untuk lebih mengerti.
"Ayo tarawih " ajak Om Haris kepada istrinya. Kedua anaknya sudah menunggu di bawah tangga rumah panggung khas sulawesi itu.
"Saya gak ikut bpaknya Irman (sapaan khas tante Sur)"
"Lohh kenapa dek?" tanya Om Haris heran.

Om Haris berusaha mengerti alasan istrinya, walaupun dalam pikirannya Ia tidak mampu merasionalkan alasan istrinya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun