"Kita harus berpisah sayang... Semoga cinta kita terus abadi...
Maaf sayang,,, Ku masih jauh lebih sayang pada mereka, keluargaku
Bila memang cinta kita akan putus, berakhirlah sudah
Kurelakan semua...
Sungguh tiada daya mempertahankan cinta berbau monyet ini
Selamat malam... Sayangku..."
Sejenak kuselipkan kata-kata manis sebagai penghantar tidur padanya. Tidak dengan surat atau sms, tapi alat komunikasi tercanggih waktu itu untuk bercinta yakni telehati.
Kupejamkan mata lalu kuhembuskan nafas panjang mengawali petualangan alam cerita berdongeng. Terus dan terus kumendayung, mengarungi  samudera mimpi indahku.
----------------------------------(*-*)-------------------------------------
Salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H