Mohon tunggu...
Toni Indrawan
Toni Indrawan Mohon Tunggu... Petani - Penggiat Pertanian

Mahasiswa Agroekoteknologi, Faperta Unram. Mengambil spesialis Hama dan Penyakit Tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan featured

Mengapa Indonesia Masih Impor Kedelai dan Bagaimana Strategi Meningkatkan Produksi Kedelai Dalam Negeri?

3 Februari 2020   15:00 Diperbarui: 4 Januari 2021   13:06 7102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tahu dan kedelai. (Sumber: margouillatphotos via kompas.com)

Seandainya kedelai dijadikan tanaman utama disamping padi dan jagung, maka bisa dipastikan akan dapat memenuhi kebutuhan kedelai nasional yang mencapai 3,36 juta ton.

Konklusi

Indonesia adalah negara kaya, dengan kekayaan sumber daya alamnya seharusnya bisa menjadi negara yang mandiri. Penulis sangat mendukung program pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk mewujudkan Swasembada Kedelai pada tahun ini. Nawacita ini bukan semata angan-angan saja. Lihatlah! Bagaimana luasnya lahan sub-optimal kita untuk mendukung peningkatan produksi kedelai.

25 juta hektar potensial untuk produksi tanaman pangan yang mampu mencukupi 260 juta penduduk ini. Di NTB Sendiri, 1,8 juta hektar dengan 300.000 hektar siap dikelola untuk peningkatan tanaman pangan.

Untuk meningkatkan produksi kedelai dan sebagai upaya mengurangi ketergantungan kedelai dari negara lain, maka pemerintah harus melakukan ekstensifikasi lahan, dimana lahan kering memiliki prospek yang besar untuk dikembangkan. Berbagai langkah untuk meningkatkan produksi kedelai adalah:

1. Peningkatan luas panen melalui ekstensifikasi lahan kering

2. Pengelolaan kemasaman tanah melalui aplikasi pengapuran dan Biochar

3. Menjadikan kedelai sebagai komoditas tanaman pangan budidaya strategis, disamping padi dan jagung.

Apabila pemerintah dan stakeholder lainnya berambisi meningkatkan produksi kedelai yang saat ini hanya mencapai kurang dari 1 juta ton melalui peningkatan luas lahan pengusahaan kedelai, perbaikan kondisi tanah dan menjadikan kedelai sebagai komoditas utama budidaya tanaman pangan.

Maka Insya Allah, besar harapan pada tahun-tahun yang akan datang, kita tidak akan lagi impor kedelai dari negara lain bahkan berpotensi menjadi negara pengekspor kedelai terbesar menyaingi India, Cina, Brazil dan Amerika Serikat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun