Mohon tunggu...
Indra Kurniawan
Indra Kurniawan Mohon Tunggu... Musisi - Hanya sebatas kemauan untuk melangkah ke arah yang lebih baik

Member of "Gang Sangar" sebuah komunitas yang tak hentinya berupaya untuk membangun daerah-daerah yang tertinggal di Indonesia; daerah terdampak bencana alam; dan masyarakat-masyarakat yang butuh uluran tangan kita.

Selanjutnya

Tutup

Money

Tidak Adanya Pasar bagi Peternak Sapi Rakyat

5 Desember 2019   10:51 Diperbarui: 5 Desember 2019   11:07 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peternakan sapi rakyat yang pada umumnya memiliki 1 - 3 ekor sapi per peternak merupakan skala yang masih sangat banyak di Indonesia. Kebanyakan dari mereka hanya menjadikan beternak sapi itu merupakan usaha sambilan saja. Kurang menggiurkannya berbisnis Sapi di kalangan masyarakat mungkin sudah tidak menjadi sebuah rahasia lagi di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang memelihara sapi hanya dijadikan sebagai "tabungan" saja. Hal tersebut dikarenakan hasil yang di peroleh peternak kurang mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari mereka.

Lalu apa penyebabnya?

  1. Peternak belum memahami bagaimana manajemen pemeliharaan sapi yang baik. Banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam berbisnis sapi mulai dari pemilihan bibit/bakalan, perkandangan, manajemen pakan, dan pasar. Untuk itu, sudah sewajibnya kita saling sharing dengan mereka untuk mengembangkan usaha peternak rakyat.
  2. Pasar yang belum jelas. Sudah bukan menjadi rahasia publik lagi jika pasar untuk peternak rakyat belum jelas. Mereka saat menjual sapi mereka hanya berdasarkan tafsiran bobot saja yang mungkin itu bisa saja merugikan peternak rakyat karena pasti ada permainan harga dari "blantik" atau "jagal" yang pasti juga cari untung dari penjualan sapi peternak rakyat. Dan hal tersebut membuat pendapatan dari peternak rakyat tidak maksimal.

Solusinya mungkin sebaiknya pemerintah mengadakan RPH untuk di setiap daerah dengan perhitungan harga yang jelas tanpa ada tangan kedua bahkan ketiga dalam proses pembelian sapi dari peternak rakyat. Dengan begitu pendapatan peternak rakyat akan maksimal dan memunculkan motivasi kepada peternak untuk memelihara sapi dengan baik guna mengoptimalkan produktivitas sapi sehingga dapat mempersingkat masa memelihara sapi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun