Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Mantan dalam Secangkir Espreso

12 November 2021   11:22 Diperbarui: 12 November 2021   11:41 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Riani, lelucon soal jomblo sudah tak lucu." 

"Jangan berkilah. Kau tahu maksudku!" Riani memaksakan bicara, meski mulutnya masih penuh. Ia selalu bisa membuatku tertawa. 

"Masih kurang panjang, daftar nama-nama mantanmu? Rio, Dave, Rizal, Kosasih, dan kau ingin ada namaku, begitu?" 

"Demi Tuhan, Kosasih bukan mantanku!" 

Bantahan keras Riani memecah kesunyian. Barista menahan tawa di balik meja. Di luar sana, deru hujan berganti bunyi klakson bersahutan. Jakarta tetaplah Jakarta. 

Aku tahu arah pembicaraan ini. Riani tak pernah berhenti bertanya, apakah aku mau menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dengannya. 

Kuterka perasaan itu hanya penasaran yang mengakar. Dan akan tercerabut, setelah semua diwujudkan. Basi.

"Riani, bisakah kau berhenti terobsesi denganku?" Kupincingkan mata, agar terkesan serius. 

"Oh ya, bisakah kau berhenti terobsesi dengan Dyah?" Membolak-balik pertanyaan memang keahlian Riani sejak lama. Dan kali ini, ia berhasil membuatku terdiam. 

"Dengarkan Hans, sejak kita putus sewaktu SMP dahulu..." 

"Riani, itu cinta monyet!" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun