PBB melalui United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) menggelar berbagai konferensi tingkat tinggi. Bersama aktivis lingkungan, dan para pemimpin dunia, telah mengambil langkah terbaik untuk mengatasi perubahan iklim.Â
Mereka mendesak investor kelas kakap, korporasi-korporasi besar, dan negara maju untuk segera mengalihkan fokus pada produk-produk ramah lingkungan. Dimulai dari Kyoto protokol 1997, Bali Roadmap 2007, Paris agreement 2015. Dan lain-lain.Â
Namun wacana dan tindakan nyata bukan hanya milik mereka. Kita sebagai bagian masyarakat dunia, tidak hanya menjadi penonton. kitalah yang secara langsung mengambil peran penting itu.
Tentu kita tidak dapat menutup mata pada bahaya yang mengancam akibat perubahan iklim. Banjir, suhu ekstrem, kebakaran hutan, Â dan anomali cuaca.Â
Hujan di bulan Juni, kini bukan hanya milik Pak Sapardi. Mencintai bumi dengan sederhana dapat dilakukan untuk memperbaiki itu semua.Â
Lantas bagaimana cara mendukung Net-Zero Emissions secara sederhana?Â
1. Telekomunikasi
Manusia melakukan komunikasi jarak jauh dengan berbagai cara. Alat komunikasi dengan sinyal asap, berganti dengan mengikat secarik kertas di kaki burung elang atau merpati. Dan saat ini, dilakukan melalui perangkat internet atau smartphone.Â
Kemudahan berkomunikasi saat ini, dapat diperoleh dengan harga terjangkau. Bagi generasi milenial, tentu mengalami betapa mahalnya alat komunikasi tersebut di masa lalu.Â
Emisi CO2 yang membahayakan, bukan hanya dihasilkan oleh panggilan mantan yang membuat desah nafas kian cepat. Namun industri pembuatan dan sampah sektor telekomunikasi, turut andil dalam pemanasan global. Hal ini diperparah dengan tren smartphone yang berubah setiap tahunnya.
Hal yang dapat kita lakukan adalah memilih smartphone yang awet dan tahan lama. Merawat dan memiliki smartphone tanpa latah mengikuti tren, tentu tidak membuat kita kurang update (kudet). Karena fungsi dan perangkat kekinian, dapat diunduh secara online.Â
2. Transportasi