Dari rumah kita dapat menggunakan listrik sesuai kebutuhan. Panel Surya dapat menjadi pilihan. Mulai menggunakan tanaman anti serangga dan menambah produksi oksigen. Begitupun dengan bahan bakar kendaraan, BBM rendah emisi, terbukti lebih baik untuk performa mesin.
Bukankah kita telah berhasil melaksanakan konversi minyak tanah ke LPG. Proses yang sama dapat kita lakukan, untuk mendukung teknologi ramah lingkungan dan sumber daya energi terbarukan.Â
4. Pangan
Meski terkesan sebagai industri ramah lingkungan, pertanian dan peternakan nyatanya menyumbang Karbondioksida (CO2), Metana (CH4), Nitro Oksida (N2O) yang signifikan ke atmosfer.Â
Bukan hanya proses pembukaan lahan yang menyebabkan bencana. Namun pemakaian pupuk kimia, pestisida, dan pengelolaan limbah kotoran hewan dan sisa makanan menjadi masalah yang harus diselesaikan.Â
Perbaikan sistem pertanian nasional yang ramah lingkungan oleh pemerintah tentu harus mendapatkan dukungan.Â
Dari dalam rumah kita bisa mulai memilah sampah organik dan non organik. Menggunakan sampah dapur untuk pupuk alami tanaman dan mengurangi pupuk kimia untuk perkebunan. Pilihan mengkonsumsi bahan makanan organik dapat dilakukan.Â
Pertanyaan selanjutnya, bukankah industri besar harus melakukan divestasi dan investasi untuk memberikan dampak yang lebih besar?Â
Di Indonesia, Indika Energy sejak 2018 memulai langkah divestasi dan investasi untuk mendukung dekarbonisasi. Mulai dari sektor pertambangan, energi baru dan terbarukan.Â
Komitmen serupa harus didorong untuk korporasi-korporasi besar lainnya. Dan Net-Zero Emissions dapat terlaksana lebih cepat dari target pemerintah di 2060.
Karena Net-Zero Emissions bukan soal mengubah kebiasaan lama. Namun menambah nilai pada kebiasaan baik yang rutin kita lakukan.Â