Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Tentang Hujan

9 Agustus 2021   13:44 Diperbarui: 9 Agustus 2021   23:05 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan sudah turun sejak kau tiba. Di bangku taman, tempat biasa kita berjumpa. Sendiri. Belum menyerah dicabik pilu dihujam sendu. Menyulam airmata. Menitikkan pedih perih.

Entah, bisakah kau hapuskan aku dibatas ingatan. Gumpalan awan muram ditelan hujan. Hingga tersisa cahaya mentari. Di pagi cerah seperti yang kau harapkan. Bukan mendung yang tak berkesudahan.

Bukankah kau selalu menemukan aku di dalam secangkir kopi. Di setiap do'a yang kau lantunkan di awal hari. Di langit malam di balik rembulan. Dan di hatimu yang terikat simpul mati, Kekasih.

"Pulanglah."

Biarkan derai tangis dicumbui hujan. Meluruhkan kenangan. Hitam dan putih. Pahit dan manis. Luruh ke bumi.

Indra Rahadian
Batam, 09 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun