Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pindahan

27 April 2021   13:26 Diperbarui: 27 April 2021   13:56 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinggallah Idan sendiri, ia terlihat mengunci pintu dari luar. Dan saat akan menghidupkan motor, tiba-tiba Nenek Iroh menghampiri. 

"Maaf, kalau bisa rumah ini diselametin atau dido'akan, lalu dibersihkan betul-betul. Sudah lama kosong, sekitar dua tahun-an," Nenek Iroh berbicara setengah berbisik. Mencoba mengatur nada suaranya agar tidak terlalu tinggi dan didengar orang lain. 

Idan tidak terlalu jelas mendengar perkataan Nenek Iroh, ia mengira Nenek Iroh bertanya tentang kejadian semalam. Idan pun berkata, "mohon maaf, Nek. Semalaman anak-anak saya nangis-nangis sampai pagi."

"Saya yang minta maaf. Tadi malam mau ke sini, tetapi hujan deras," jawab Nenek Iroh. 

Idan bersiap memacu sepeda motor dan beranjak pergi. Ia berpikir untuk beristirahat di tempat kerja, dan besok baru menyusul Vivi. Namun, Nenek Iroh terlihat mendekat dan menahan Idan untuk pergi. 

Nenek Iroh menarik tangan Idan agar mendekat dan ia mulai berbisik-bisik. 

"Dua tahun lalu, adik saya meninggal di rumah ini. Dan jenazah baru ditemukan, setelah dua minggu tewas di dalam kamar. Itupun, setelah saya kembali dari kampung almarhum suami." 

Idan seketika merinding mendengar bisikan Nenek Iroh. Setelah mengucapkan pamit, ia memacu sepeda motor dan lekas meninggalkan rumah kontrakan. Dalam hati bimbang, akankah tetap bertahan atau kembali pindah kontrakan. 

**

Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.

Indra Rahadian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun