Geri ingat, ia punya satu data dengan format aneh tersebut. Tak menunggu lama, Geri segera memindahkan file tersebut ke dalam tablet.Â
Ia memindahkan data melalui jaringan wireless, mengkonversi dengan bluetooth pada tablet kuno tersebut.
Berhasil!
Visual apa ini? inikah masa lalu atau masa depan. Mengapa begitu memukau.
Sebuah video, menayangkan keindahan alam. Gunung hijau berkabut, aliran sungai mengalir jernih dari lembah-lembah. Hutan sejauh mata memandang. Dan rembulan di malam hari yang seakan tertusuk cabang pohon.
Tayangan berpindah pada rekaman aktivitas keluarga bermain di taman, ada sosok ayah, ibu dan anak kecil belajar bersepeda. Petani mengayunkan cangkul di sawah, nelayan pergi melaut ke arah matahari tenggelam.
Geri teringat akan mimpinya. Melihat pohon besar ditebang di atas bukit tandus yang terbakar. Air matanya tumpah, betapa keindahan dan karunia Tuhan telah direnggut dari generasi sekarang. Oleh leluhur mereka yang hanya meninggalkan logika, transaksi dan dogma.
Tangan Geri gemetar, ia tak mampu lagi melihat gambaran dari masa lalu. Iapun sadar, tindakan yang ia tengah perbuat adalah tindakan berbahaya. Buru-buru ia mematikan tablet di tangan dan meletakan kembali pada peti logam.
Jauh di pusat kota, terdengar sebuah intruksi oleh perangkat sistem komputer. Menyalakan tanda bahaya dan membuat pasukan keamanan bersiaga.
"Geri, 24 tahun. Programmer. Distrik 13. Sektor 5. Pelanggaran: akses piranti ilegal, melanggar jam malam dan kepemilikan barang ilegal. Eksekusi!"
Pasukan berseragam bersenjata lengkap. Dikomando oleh sistem komputer. Kini, sudah berada di depan pintu rumah Geri. Bersiap mendobrak dan masuk ke dalam.