"Bagus! laksanakan Prof!" seru Mr. Jim.Â
Prof. Tan melompat gembira, tangan mengepal dan berucap, "yes!" Mimpi yang selama ini berkutat pada teori. Tiba pada kenyataan.Â
"Tunggu, ada satu lagi permintaanku!" seru Mr. Jim.
"Apa, Mister?" tanya Prof. Tan.
"Buatkan juga robot, untuk mengganti para ahli keuanganku!" jawab Mr. Jim.
Prof. Tan tak menjawab, hanya berkedip dan mengangkat tinggi kedua jempol. Kemudian, bergegas mempersiapkan pekerjaan besar.Â
Mr. Jim senang melihat dua jempol. Jumlah jempol yang banyak, setara uang yang banyak. Senanglah hatinya hari itu. Terbayang sudah, keuntungan berlipat menambah pundi-pundi harta.
Pabrik baja, pabrik elektronik, sampai pabrik panci, diubah menjadi pabrik pembuat robot. Produksi massal dikerjakan dengan biaya lembur tinggi. Karyawan giat bekerja, mengira kondisi perusahaan kian membaik.Â
Hingga, ribuan robot mulai diaktifkan. Mengisi posisi tenaga kerja manusia, dan mengantikan karyawan yang sudah ada. Memaksa pemutusan hubungan kerja. Hingga, seluruh pabrik-pabrik memakai robot-robot tanpa tenaga kerja manusia.Â
Robot-robot bekerja 24 jam sehari, tanpa cuti dan hari libur. Tanpa gosip dan istirahat, tanpa butuh disejahterakan. Tanpa biaya kecelakaan kerja, tanpa butuh tenaga pengawas dan human resource. Hanya satu tombol control dan semuanya terlaksana.Â
Ribuan robot-robot mengerjakan pekerjaan manusia. Hingga tukang kebun, pembersih lantai dan tenaga keamanan.Â
Zico No. 009Â robot pembersih yang bekerja sempurna. Di program untuk melakukan tindakan kebersihan dan perawatan gedung. Zico menjalankan tugas tanpa henti. Baterai otomatis, oli hanya diganti setahun sekali.Â