"Hai, burung Elang perkasa. Kau boleh memakan aku lebih dahulu, dengan satu syarat," ujar Mala.
Burung Elang tertawa terbahak-bahak. Ia merasa geli, melihat mangsanya mengajukan syarat. Kemudian ia berkata, "apa? Syarat apa?"
"Buktikan, kau lebih hebat dari aku!" jawab Mala.Â
"Aku lebih hebat dari semua burung di dunia!" seru Elang.Â
Ia merentangkan kedua sayapnya dan menakuti anak-anak Maleo. Anak-anak Maleo, lari tunggang langgang. Mala, tersenyum. Rencananya akan berhasil.Â
"Akhirnya, kaulah mangsaku," ujar Elang.
"Tunggu, kau bilang engkaulah burung terhebat. Mari berlomba terbang! siapa yang paling tinggi, boleh memakan yang kalah," ucap Mala.
Kembali burung Elang tertawa terbahak-bahak. Tak disangka, anak burung Maleo berani menantang adu ketangkasan.Â
"Baik, kau boleh terbang lebih dahulu," ucap Elang, berpikir akan melahap Maleo kala menyusul terbang di atas.Â
"Tidak, kita terbang bersamaan," jawab Mala.
Terpingkal-pingkal Elang dibuatnya. Namun, demi harga diri. Burung Elang akhirnya mau menuruti Mala.Â
Burung Elang, mengambil ancang-ancang dan berkata, "ayo, kita mulai!"