Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tren 2021: Minyak Angin Aromatherapy di Kalangan Pegawai Kantoran

6 Januari 2021   07:30 Diperbarui: 6 Januari 2021   07:38 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tren 2021 by Pixabay

Teruntuk kaum pegawai kantoran, yang rajin menggunakan jaket atau sweater di dalam ruangan ber-AC. Atribut tambahan yang perlu dipersiapkan adalah minyak angin gosok. 

Di masa sebelum pandemi, hal itu berlaku hanya saat kondisi tubuh tidak fit. Namun, keadaan memaksa harus masuk kantor. 

Hasilnya, aroma minyak angin akan memenuhi ruangan kerja. Simbol totalitas dan loyalitas pada perusahaan. 

Gejala flu ringan, tidak akan mempengaruhi catatan absensi di personalia.

Di masa pandemi saat ini, menggunakan minyak angin akan semakin lumrah. Tak lagi dengan aroma yang konvensional. Namun, lebih variatif sesuai selera. Minyak angin aromatherapy. 

Minyak angin aromatherapy, tersedia dengan beragam merk dan kemasan. Varian aroma herbal, mint, buah-buahan, bunga dan lain-lain. Dapat dengan mudah ditemui.

Tak perlu lagi segan, tercium rekan kerja sebelah. Mungkin saja rekan tersebut, membawa minyak angin aromatherapy yang sama.

Selain pengobatan luar, aromatherapy pada minyak angin dipercaya dapat menangkal berbagai virus penyakit. Influenza, resiko Covid-19? Mungkin saja. 

Klaim serupa, pernah menjadi kontroversi. Departemen Pertanian RI, sempat meluncurkan produk kalung eucalyptus. 

Hal itu mendapat protes publik, karena disinyalir berbau komersil. Padahal, jika hasil kajian dan penelitian di publikasikan. Bisa saja lebih bermanfaat. Menangkal bukan mengobati. 

Resiko efek samping penggunaan obat oles, lebih rendah daripada mengonsumsi obat-obatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun