Lalat besar terbang berputar sejenak dan kembali hinggap, dia pun menjawab pertanyaan lale. "Aku berasal dari rumah manusia tak jauh dari sini".
"Aku ingat saat pertama kali dapat terbang, aku bermain dengan anak manusia, dia sangat lucu dan menggemaskan". Lanjutnya
"Oh ya, benarkah". Seru lale antusias.
Melihat lale yang antusias, lalat besar melanjutkan ceritanya dengan lebih serius.
"Banyak sekali makanan untuk kami lalat dan semut bahkan nyamuk juga kecoak dirumah tersebut, ada remah-remah kue berserakan, sisa sisa makanan mereka yang berhari-hari tidak dibersihkan, dan yang paling aku rindukan adalah masakan manusia yang lezat dimeja makan". Ucap lalat besar.
"Bawa aku kesana, aku pun ingin menikmatinya". Pinta lale kepada lalat besar.
"Entah lah, aku tak yakin keadaannya sama". Jawab lalat besar.
"Kenapa bisa begitu". Tanya lale penasaran.
Lalat besar itu pun kemudian terbang keatas dedaunan didekat makanan sisa tersebut, disusul lale yang ikut hinggap seakan menanti cerita lalat besar.
Lalat besar mengesekan salah satu kakinya diujung daun, kemudian dia memulai ceritanya.
Hari itu, saat aku bermain diluar rumah, aku hinggap untuk makan dari sampah mereka yang berserakan halaman, lalu hinggap bermain pada kotoran kucing dan ayam peliharaan manusia dirumah itu.