Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjaga Kesehatan Mental dengan Membaca Tidaklah Mahal

13 Oktober 2020   22:18 Diperbarui: 14 Oktober 2020   09:04 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dongeng anak semisal si kancil, nirmala dan si kabayan, sudah habis terbaca. Novel karya Ernest Hemingway - Lelaki Tua dan Laut, juga Oliver twist - karya Charles Dickens, itu saya baca disekolah menengah pertama.

Membaca buku-buku seperti menggali lorong lorong rahasia dalam jiwa, mendapatkan lebih banyak senjata sebagai bahan referensi dan banyak pilihan tempat pelarian dari problematika kehidupan yang dapat menyerang kesehatan mental saya setiap saat. Namun dia mengerti bahwa saya membutuhkan referensi baru yang lebih kekinian dan dalam perspektif yang beragam.

Selain membaca, untuk mengurangi stres dan menjauhkan resiko depresi sebagian orang mungkin akan lari kedalam bentuk permainan digital, tak jarang yang malah kecanduan hidup dalam mobile legend atau game online lainnya. 

Namun saat menemui kendala atau tak bisa melaju pada level berikutnya, hal buruk bisa dialami oleh pemain, dengan membanting gadget dan meluapkan emosi secara berlebihan, maka jelas pemilik sudah mengalami gangguan kesehatan mental.

Begitupun membaca, ternyata ada banyak bahan bacaan yang menimbulkan emosi dan tekanan batin pada pembacanya, jika kabar hoax dan ajakan tak masuk akal di WhatsApp group bukanlah satu-satunya, dan buku filsafat dirasa berat, lalu untuk siapa pesan yang tertuang didalam karikatur Doyok, Panji Koming dan Om Pasikom dibuat. Tentunya yang tersinggung dengan perangai dari tokoh fiktif tersebut lah yang kemungkinan besar mengalami gangguan kesehatan mental.

Saya ingat, setiap pagi hari dimana surat kabar masih dilemparkan oleh loper koran, halaman pertama yang dibuka oleh om saya adalah teka teki silang, karikatur dan kolom olahraga, hingga saat goncangan hidup mengguncang batinnya, koran kompas dan pos kota yang biasa beliau beli, beralih menjadi koran lampu merah warna warni, berisi berita kriminal hiperbola dan hiburan kaleng-kaleng, yang biasa beliau sebut sebagai obat mata.

Hal ini tentu berhubungan dengan pilihan buku atau artikel, yang sesuai untuk menjaga kualitas kesehatan mental masing-masing orang.

Berikut beberapa pilihan buku atau tema artikel sebagai bahan referensi.

Kitab Suci.

Craig W. Ellison berpendapat, bahwa agama dapat mengembangkan kesehatan psikologis banyak orang, orang yang kuat imannya akan lebih bahagia dan lebih sedikit mengalami dampak negatif dari kehidupan.

Agama hingga saat ini mampu memberikan jaminan kesehatan mental bagi pemeluknya yang taat, dengan membaca kitab suci maka kita semua dapat lebih dekat dengan pencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun