Kabar duka bagi pendukung AC Milan. Sosok yang memiliki kontribusi besar bagi klub berjuluk i Rossoneri di era 1980 hingga 2000-an, Silvio Berlusconi meninggal dunia pada usia 86 tahun, Senin (12/6) waktu setempat.
Silvio Berlusconi meninggal dunia di rumah sakit San Raffaele, Milan setelah enam minggu dirawat karena mengidap penyakit paru-paru.
Mengingat sosok taipan media asal Italia ini rasanya tak adil jika hanya membahas perihal kemampuannya saat memimpin AC Milan. Di luar sepak bola, harus diakui Silvio Berlusconi merupakan sosok kontroversial.
Berlusconi lahir di Milan pada 29 September 1936. Ia berasal dari keluarga kelas menengah. Ayahnya, Luigi adalah pegawai bank sementara ibunya, Rosa Bossi hanya memainkan peran domestik rumah tangga.
Berlusconi anak pertama pasangan Luigi dan Rosa. Ia memiliki dua adik, Maria Francesca dan Paolo. Sebelum dikenal sebagai taipan media dan politikus andal, Berlusconi sempat melakoni pekerjaan sebagai penyanyi di sebuah kapal pesiar, pekerjaan yang dilakoni pada 1960.
Berasal dari keluarga kelas menengah, Berlusconi mengenyam pendidikan hingga tingka universitas. Ia lulus dengan gelar sarjana hukum di Universitas Milan.
Menariknya, darah musik justru mengalir deras di Berlusconi. Selain seabgai penyanyi di kapal pesiar, ia juga sempat membentuk grup band dan menjadi bassit di sana.
Chant legendaris AC Milan yang dinyanyikan oleh Tony Renis adalah buah dari karyanya. Selain itu, Berlusconi juga menulis lagu di dua album penyanyi Italia, Mariano Apicella.
Dari Pengusaha Jadi Pemilik AC Milan
Setelah bergelut dengan hanya menjadi band di kapal pesiar, Berlusconi kemudian banting stir jadi penguasaha. Terjun sebagai pengusaha membawa Berlusconi dekat dengan sejumlah tokoh politik, salah satunya Bettino Craxi, mantan PM Italia dan pemimpin partai sosialis Italia.
Ketertarikan Berlusconi pada sepak bola dimulai saat ia membeli AC Milan. Ia mengakuisisi AC Milan pada 1986, satu tahun setelah bercerai dengan istri pertamanya, Carla Elvira Dall'Oglio.
Saat itu, Berlusconi gelontorkan uang 47 juta lira untuk mengambil kepemilikan AC Milan dari Giuseppe Farina. AC Milan menuju era baru di bawah kepemipinan Berlusconi.
AC Milan di tahun awal Berlusconi hadir hanya klub berstatus medioker. Mereka hanya berada di papan tengah klasemen Serie A. Maklum saja saat itu AC Milan baru promosi dari Serie B.
Otak bisnis Berlusoni yang kemudian membawa AC Milan menjelma menjadi kekuatan baru di sepak bola Italia. AC Milan jadi tim paling ditakuti tidak hanya di Italia tapi penjuru Eropa, bahkan dunia.
Fans AC Milan di era 80-an tentu saja masih ingat betul bagiamana Berlusconi datangkan trio Belanda padahal di era itu sejumlah klub Italia gandrung dengan pemain Jerman.
Trio Belanda, Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard membawa AC Milan menjadi raja di Serie A Italia. Bahkan AC Milan di era kepelatihan Fabio Capello mampu tak terkalahkan dalam satu musim.
Tak hanya gelar lokal, Berlusconi juga membawa AC Milan meraih gelar Liga Champions. Di era Berlusconi juga muncul legenda-legenda AC Milan, mulai dari France Baresi, Mauro Tassotti hingga Paolo Maldini.
Akhir tahun 2017, Silvio Berlusconi putuskan untuk melepas seluruh sahamnya di AC Milan. Beberapa tahun sebelumnya, ia masih memberikan torehan manis untuk publik San Siro dengan gelar Liga Champions 2002-2003 dan 2006-2007.
Kehidupan Kelam Silvio Berlusconi
Di luar catatan manis yang ia torehkan untuk AC Milan, Silvio Berlusconi memiliki catatan kelam baik saat sebagai pengusaha, politikus ataupun Perdana Menteri Italia.
The Guardian dalam laporannya menyebut memiliki catatan hidup yang tercemar, mulai dari skandal seks, tuduhan korupsi hingga kasus penipuan pajak.
"Banyak orang yang mencintainya, banyak yang membencinya. Hari ini setiap orang harus menyadari bahwa pengaruhnya terhadap kehidupan politik, tetapi juga ekonomi, olahraga, dan televisi belum pernah dilakukan oleh siapapun," ucap Matteo Renzi, eks PM Italia soal sosok Berlusconi.
Saat menjadi Perdana Menteri Italia di dua periode, 2001 dan 2006, ia diguncang cukup banyak skandal. Pada 2008 saat kembali menjadi PM Italia, ia dipaksa mundur pada 2011 karena krisis utang akut pemerintah Italia.
Kala itu, publik Italia juga dibuat geger karena Berlusconi tersandung kasus dugaan skandal seks dengan gadis di bawah umur, tuduhan yang selalu ia bantah.
Terkait dugaan skandal seks itu, pengadilan Italia membebaskan Berlusconi dari semua tuduhan. Namun pada 2012, ia dihukum satu tahun pelayanan masyarakat di kasus penipuan pajak.
Soal kontroversi Berlusconi ini, halaman Wikipedia Inggris bahkan membuat kolom khusus sendiri. Rakuman dari pemberitaan media soal skandal Berlusconi diulas oleh Wikipedia.
Ada kontroversi mengenai kebijakan ekonominya saat jadi PM Italia. Lalu ada juga bentrok kepentingan saat ia jadi PM Italia dan statusnya sebagai taipan media.
"Pemerintah Berlusconi bahkan telah mengesahkan undang-undang yang mempersingkat hukuman soal penggelapan pajak,"
The Economist, salah satu media di luar Italia menjadi pihak yang kerap menuliskan laporan investigasi soal bobrok dan jahatnya Berlusconi sebagai taipan media.
Menurut temuan The Economist, Berlusconi saat jadi PM Italia mempertahankan kendali efektif sebanyak 90 persen untuk mengontrol penyiaran televisi nasional lewat perusahaan miliknya.
The Ecomist juga menyebut Silvio Berlusconi sebagai PM Italia paling korup dan mementingkan diri sendiri. David Lane, jurnalis The Economist mengulas tuntas soal sepak terjang Berlusconi di bukunya yang berjudul 'Berlusconi's Shadow'
Menariknya, Berlusconi tidak hanya dituduh menggelapkan pajak di Italia tapi juga di Spanyol. Pada 2005, ia didakwa melakukan monopoli terhadap media televisi. Namun karena statusnya sebagai anggota parlemen Eropa membuat Berlusconi tak tersentuh hukum.
Juli 2008, Mahkamah Agung Spanyol kemudian membebaskan Berlusconi dari semua dakwaan. Tidak hanya persoalan pajak dan monopoli, Berlusconi juga diduga memiliki kedekatan dengan kelompok mafia.
Ia pernah diadili dengan tuduhan yang berkait dengan rekam jahat kelompok mafia Italia, Cosa Nostra. Selain itu ia juga disebut-sebut memiliki hubungan dengan kelompok mafia di Sisillia.
Tuduhan memiliki kedekatan dengan mafia Sisillia berawal dari sosok bernama Vittorio Mangano. Sosok ini dikenal sebagai tukang pukul kelompok mafia Sisillia yang kemudian bekerja sebagai pengurus kuda di vila San Martino, milik Berlusconi.
Seorang informan mafia, Salvatore Cancemi pada 1996 pernah membongkar hubungan Berlusconi dengan Salvatore Riina, kepala mafia Sisillia.
Partai Forza Italia yang ia dirikan juga diduga berafiliasi dengan sejumlah kelompok mafia. Bahkan disebut-sebut saat berkuasa, partai ini berusaha melolos undang-undang yang memperlongar aksi kejahatan Cosa Nostra.
Tidak hanya satu atau dua mafia, Berlusconi juga dikaitkan dengan Stefano Bontade, bos mafia era 1970. Saat jadi broker real estate, Berlusconi bertemu dengan Bontade di Arcore untuk membicarakan banyak hal. Tuduhan ini kemudian dibantah oleh pengacara Berlusconi meski banyak bukti berupa foto.
Meski memiliki rekam jejak yang cukup panjang, wafatnya Berlusconi tetap mendapat tempat tersendiri bagi fans AC Milan khususnya, bahkan bagi lawan politiknya.
"Kami mewakili dunia yang berbeda dan berlawanan. Tetapi persaingan kami tidak berubah menjadi sentimen permusuhan pada tingkat pribadi dan perdebatan tetapi ada lingkup saling menghormati,"ucap Romano Prodi, eks presiden Komisi Eropa, pihak oposisi Berlusconi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H