Untungnya bagi fan United, selang beberapa jam kemudian rival abadi mereka Liverpool menerima hasil lebih pahit. Melawan Villa di Villa Park, pasukan Juergen Klopp menyerah dengan skor mencolok 7-2.
Hasil ini membuat The Reds mengulang catatan buruk 57 tahun lalu. Liverpool pada April 1963 juga pernah kalah 2-7 dari Tottenham Hotspur.
Bermain di White Hart Lane, The Reds yang saat itu diperkuat oleh Roger Hunt hancur lebur. Tujuh gol kemenangan Spurs dicetak oleh empat gol Jimmy Greaves, dua gol Cliff Jones dan satu gol Frank Saul. Liverpool membalas dua gol lewat aksi Roger Hunt.
Selain itu, menurut catatan Opta, kekalahan telak ini membuat Liverpool menyamai Arsenal yang kalah telak tujuh gol dengan status juara bertahan Liga Inggris. Arsenal mengalami kekalahan tersebut pada September 1953.
Terakhir, kekalahan 2-7 dari Aston Villa ini membuat Virgil van Dijk dkk telah kebobolan sebanyak 11 gol dari 4 pertandingan di Liga Inggris musim ini. Ini catatan gol kebobolan terbanyak sejak 1937-38.
Memori Buruk Satu Abad Silam Dua Tim Merah
Pembantaian dua tim merah dinihari tadi mengingatkan pada skandal yang melibatkan mereka satu abad silam, tepatnya pada 1915. Pada musim itu, United dan Liverpool terlibat skandal pengaturan skor. Kapten Liverpool saat itu yang juga eks pemain United, Jackie Sheldon dituding jadi otak dari praktek jahat ini.
Keinginan untuk melakukan pengaturan skor dilakukan pemain kedua tim karena didorong kegelisahan soal masa depan mereka sebagai pemain. Maklum saja saat itu, Eropa tengah diguncang Perang Dunia I. Suasana ketidakpastian muncul di benak para pesepak bola. Apakah mereka bisa melanjutkan karier di lapangan hijau atau dikirim ke medan perang dan pulang menjadi mayat.
Dikutip dari catatan bbc, sejumlah pemain Liverpool dan United kemudian melakukan pertemuan di pub The Dong and Partridge di kota Manchester. Para pemain membahas pengaturan hasil lag saat kedua tim bermain di laga tandang dan kandang. Tujuannya tentu saja mendapat uang dari rumah judi.
Pemain kedua tim yang ikut dalam pertemuan tersebut adalah Jackie Sheldon, Thomas Fairfoul, Bob Pursell, dan Tom Miller dari kubu The Reds. Dari kubu Red Devils diwakili Sandy Turnbull, Enoch West, dan Arthur Whalley. Dua tim tersebut pada musim itu memang berada di kondisi tidak bagus.
Liverpool berkutat di papan tengah sedangkan United tengah berjuang untuk lolos dari juarang degradasi. Parahnya lagi dua tim ini juga tengah tertekan karena tim tetangga mereka, Everton dan Manchester City berada di kondisi sebaliknya. Everton di pemuncak klasemen, sedangkan City berada di empat besar.