Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Cinta Itu Pengorbanan Gianluigi Buffon Cs Kala Awan Hitam Datang ke Turin

30 November 2018   10:33 Diperbarui: 30 November 2018   10:54 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih lanjut, Buffon bahkan menyebut bahwa ia memiliki hutang yang besar kepada Juventus. "Juve membantu saya menjadi juara dunia dan oleh karena itu saya berutang banyak pada mereka," kata kiper yang sekarang bermain di Liga Prancis bersama PSG tersebut.

Apa yang disampaikan oleh Del Piero dan Buffon merupakan ungkapan dari mereka-mereka yang paham betul apa itu cinta. Terkadang memang sulit membedakan antara cinta dan nafsu. Perbedaan kedua kata itu sangat tipis.

Keputusan meninggalkan Juventus bisa saja dilakukan para pemain tersebut di atas, mereka bisa mencontoh apa yang dilakukan rekannya yang lain seperti Fabio Cannavaro, Gianluca Zambrotta, Patrick Vieira, dan Zlatan Ibrahimovic, angkat koper di saat awan hitam datang ke Turin.

Keputusan pemain-pemain itu tak salah, mereka masih di usia produktif, dan tentu sangat tidak masuk akal jika skill mereka harus bermain di kompetisi kasta kedua sementara ada tawaran yang lebih baik. "Tahun-tahun di Serie B adalah sesuatu yang saya ingat dengan kesenangan karena saya bertahan dan berutang pada fans untuk melakukannya. Akan menjadi terlalu mudah jika pindah pada saat itu," kata Buffon seperti dikutip dari goal.com

Dilatih Didier Deschamps kemudian di-caretaker oleh Giancarlo Corradini, skuat Juventus musim 2006/07 mulai menikmati perjalanan mereka di Serie B. Di laga debut Serie B melawan Rimini, Juventus tak mampu meraih poin penuh. Dikutip dari data soccerway.com, Juventus yang melawan Rimini pada 10 September 2006 harus puas meraih 1 poin setelah bermain imbang 1-1.

Kala itu, Juventus yang seharusnya memiliki peluang lebih besar untuk menang dibanding Rimini ternyata demam panggung, mampu mendominasi penguasaan bola, skuat Juventus tampil di bawah standar. Meski unggul terlebih dahulu lewat kaki Matteo Paro, Buffon kebobolan pada menit ke-74 lewat aksi solo run, Adrian Richiuti memanfaatkan demam panggungnya full back Juventus kala itu, Boumsong dan Robert Kovac.

Meski ada noda di laga debutnya, Juventus kemudian tak terbendung di laga-laga selanjutnya kompetisi Serie B musim itu. Padahal, penderitaan Juventus belum berakhir. 15 Desember 2006 misalnya dengan keterbatasan skuat yang dimiliki, dua pemain Juventus Alessio Ferramosca dan Riccardo Neri meninggal dunia karena tenggelam. Setelah itu, mereka ditinggalkan Deschamps karena berselisih paham dengan jajaran manajemen.

Mental kuat dan rasa cinta yang tulus sejumlah pemain senior Juventuslah yang pada akhirnya membuat klub ini keluar sebagai juara di akhir musim dan promosi ke Serie A. Tak salah jika menyebut Del Piero, Buffon, dan skuat Juventus di musim 2006/07 bak lilin kepada nyala api. Rela mengorbankan dirinya untuk berikan sinar cahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun