Kita tentu bisa belajar dari banyak suporter negara lain yang juga memiliki federasi yang lebih bobrok dari PSSI, seperti AFA misalnya, federasi sepakbola Argentina ini disebut oleh banyak pihak sebagai sarang korupsi. Menurut Economist, kekayaan pejabat AFA 12 tahun lalu setara dengan pejabat pemerintahan. Mereka juga menyebutkan bahwa tingkat kekayaan pejabat AFA bisa tumbuh lebih dari 200% dibandingkan sebelum mengisi struktural.
Dampaknya memang ke tim Tango, tapi apakah kemudian para suporter melemahkan mental Lionel Messi cs saat bertarung di Piala Dunia 2018 karena persoalan memalukan tersebut? Bahkan di saat kondisi Argentina berada di lubang jarum demi bisa lolos dari fase grup Piala Dunia 2018, dukungan lebih besar mengalir untuk perjuangan Argentina. Meski kemudian lolos dan fase grup dan terhenti di fase gugur, hal itu cerita yang berbeda.
Jika kemudian dikatakan Timnas di semua level belum bisa memuaskan hasrat pecinta sepakbola tentu persoalan yang lain lagi, dan tentu mempopulerkan tagar 'perlawanan' kepada perjuangan Timnas bukan jadi solusi konkrit untuk bisa membuat Timnas berprestasi.
Pun dengan pernyataan yang menyebut bahwa tidak ada yang salah jika mendukung negara lain selain Timnas Indonesia. Tentu tidak salah, namun lagi-lagi hal itu menimbulkan pertanyaan baru, sejak kapan kalian mengetahui sepak terjang pemain Taiwan, Qatar, atau UEA?
Bukankah kalian juga masuk barisan yang bersuara nasionalisme saat Andri Syahputra misalnya beberapa tahun lalu menolak untuk membela Timnas Indonesia? Bukankah kalian juga menyuarakan umpatan serta hujatan kepada pemain Al Gharafa tersebut?
Namun lagi-lagi suara untuk mempopulerkan tagar 'perlawanan' saat Timnas tengah berjuang ialah hak dan tidak ada yang melarang, pun dengan suara untuk menentang tagar 'perlawanan' tersebut melalui cara berpikir yang lebih masuk akal dan membangun juga hak seseorang.
Saya sangat setuju dengan banyak pernyataan bahwa mencintai timnas itu harus dengan segala kekurangan serta kelebihannya. Mengkritik timnas saat bermain buruk itu menjadi hal wajib dan memang semustinya dilakukan oleh para suporter, namun akan jadi tidak bijak jika kritikan tersebut serampangan dan tidak mendasar serta hanya didasari karena diusiknya klub yang kita cintai.