Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Wajah Sepak Bola Modern dari Kacamata Laporan Keuangan Transfer Pemain

11 Oktober 2018   20:41 Diperbarui: 12 Oktober 2018   02:06 2875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barcelona | football-observatory.com

Para investor di bisnis agen pemain tentu sangat berperan besar mengapa sampai angka pembelian seorang pemain bisa sampai di luar batas nalar.

Pada satu kasus kita bisa melihat bagaimana 'tangan-tangan tak tampak' bisa membuat neraca keuangan klub bisa rontok seketika. Pada 2009 lalu, sekelompok investor yang berbasis di Sao Paulo menanamkan dana besar ke seorang pemuda yang saat itu tengah merintis karier sepakbolanya di Santos.

Bahkan ada salah satu supermarket di Brasil yang rela menanamkan uang sebesar 5,5juta real Brasil untuk pemuda ini. Gelontoran dana besar untuk si pemuda ini berbuah hasil selang empat tahun kemudian saat klub besar La Liga Spanyol, Barcelona rela untuk membeli si pemain dari Santos seharga 57,1juta Euro. Lantas berapa persen keuntungan dari kelompok investor ini?

Seperti dilansir dari Forbes, kelompok investor ini mendapat keuntungan mencapai 62% karena penjualan Neymar dari Santos ke Barcelona pada tahun itu. Sedangkan Barcelona berdasar laporan CIES Football mengalami defisit di angka 599 juta euro sepanjang 10 tahun terakhir ini.

Melihat kondisi ini sebenarnya timbul pertanyaan, apakah investasi di dunia sepakbola, utamanya di transfer pemain benar-benar menguntungkan?

"Investasi (transfer pemain) di sepakbola tidak bermoral dan tidak hubungannya dengan sepakbola sebagai olahraga," kata Theo van Seggelen, sekjen federasi pesepakbola internasional.

Federasi sepakbola dunia, FIFA pun mengkritik soal pergerakan dari investor pemain, menurut FIFA sangat aneh bahwa ada sekelompok orang yang bisa memiliki pengaruh kuat untuk masa depan si pemain akan bermain dimana.

Meski mendapat cibiran dan celaan dari banyak pihak, sejumlah investor sepakbola mengaku tidak patah arang, termasuk Ranson. Menurutnya kemarahan mereka yang kontra dengan investor sepakbola terlalu berlebihan.

"Saya belum patah arang selama 15 tahun ke belakang ini. Inilah wajah sepakbola modern saat ini," kata Ranson.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun