Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menjinakkan Bom Waktu Usai Persib Mendapat Sanksi Tegas

2 Oktober 2018   18:19 Diperbarui: 2 Oktober 2018   20:23 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada poin itulah saya melihat jika PSSI tak mampu memberikan argumentasi masuk akal, hal tersebut justru akan membuat bara api baru di kalangan para suporter. Prinsip keadilan yang sekarang disuarakan oleh para suporter Persib di media sosial jangan dilihat hanya gejolak sementara. Bakal ada bom waktu yang siap meledak di waktu mendatang jika pihak federasi membiarkan gejolak tersebut.

Memadamkan gejolak di waktu dekat

Selanjutnya yang dilakukan untuk memadamkan gejolak di tingkatan suporter Persib ialah, pertama memberikan ruang kepada para suporter Persib untuk menyampaikan kegelisahan dan kemarahan mereka atas keputusan PSSI tersebut namun sesuai dengan koridor yang sehat dengan tidak memprovokasi suporter lain. Jika sasaran tembaknya PSSI atau pihak lain seperti APPI, maka arahkan ke mereka.

Kedua, sejumlah pihak utamanya suporter lain untuk menahan diri dengan tidak memberi provokasi di media sosial di saat suporter Persib Bandung menyuarakan aspirasi mereka.

Ketiga, memberikan edukasi kepada suporter di tingkatan akar rumput utamanya mereka yang berada di wilayah konflik, ini yang menjadi penting karena potensi untuk kejadian berdarah terulang karena keputusan PSSI ini sangat rentan terjadi. Edukasi menjadi tugas dari kelompok suporter, utamanya kelompok suporter Persib.

Menegakkan prinsip keadilan di PSSI

Keputusan PSSI di kasus Haringga memang memiliki dua mata uang yang sama-sama tak mengenakkan. Jika PSSI tak memberikan hukuman tegas, resikonya pun bisa lebih meluas. Kredibilitas PSSI yang sudah hancur akan tertambah rusak jika hukuman kepada Persib sama persis dengan hukuman yang pernah dijatuhkan sebelumnya di kasus serupa.

Di sisi lain, pihak PSSI pun seperti yang dikatakan oleh Zen RS, editor Tirto.id bahwa mereka tersandera oleh kegagalan bersikap tegas, jelas, dan tebang pilih di kasus masa silam. Benar jika kemudian PSSI memang sudang kadung 'cacat' untuk menegakkan standar.

Pertanyaannya kemudian masih mungkinkan prinsip keadilan itu ditegakan oleh PSSI pasca hukuman kepada Persib? Pasalnya hanya cara itu yang bisa memadamkan bom waktu yang siap meledak di kalangan suporter.

Saya pribadi melihat sepertinya akan sangat sulit jika PSSI sendiri tak mengubah susunan kepengurusan mereka sendiri yang masih terdiri sejumlah orang penting di klub besar Liga Indonesia. Memang harus ada gerakan yang lebih masif untuk membuat PSSI mau merombak struktur organisasinya.

Orang-orang yang selama ini menduduki peranan penting di tubuh PSSI namun juga menjadi bagian utama di klub tentu saja harus ditendang dari kursinya. Jika opsi itu yang dipilih maka desakan untuk segara diadakannya Kongres Luar Biasa (KLB) jadi pilihan masuk akal untuk menjinakkan bom waktu ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun