Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Harus Zidane yang Gantikan Mourinho?

13 September 2018   10:44 Diperbarui: 13 September 2018   12:04 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ole Solskjaer dan Roy Keane | walesonline.co.uk

Rumor soal masa depan Jose Mourinho di Old Trafford tengah menghangat. Pelatih berjuluk The Spesial One itu disebut-sebut akan segera hengkang dari Manchester United.

Eks pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane ramai digosipkan bakal gantikan peran Mourinho membesut Romelu Lukaku cs. Pertanyaanya mengapa harus Zidane? Sebagai penggemar Manchester United sejak era Sir Alex Ferguson, saya merasa kehadiran Zidane tak akan mengobati kondisi Manchester United saat ini.

Melihat perfomance Red Devils semenjak ditinggal Sir Alex Ferguson memang berada di kondisi yang naik turun. Secara permainan, skuat Manchester United seperti memiliki penyakit yang sulit ditemukan obat mujarabnya.

Penyakitnya menurut pendapat saya terletak pada ketidakpercayaan skuat bermain untuk tim juara. Selain itu, yang lebih penting sebenarnya ada ketidaksamaan pemain memandang pelatih. Kasarnya skuat Manchester United terlalu menyepelekan pelatih yang menangani mereka.

Jose Mourinho ialah nama besar kedua yang membesut Manchester United, sepeninggal Sir Alex Ferguson. Sebelumnya ada nama Louis van Gaal, kurang hebat apa pelatih asal Belanda itu? Ia memiliki track record sebagai pelatih besar dengan torehan banyak gelar bergengsi namun apa yang terjadi? Ia seperti pelatih debutan yang menangani tim besar, gagal total.

Maret 2018, van Gaal mengungkap rasa kekesalannya saat tangani Manchester United. Dikutip dari Sky Sports, van Gaal mengungkap bagaimana pemain Manchester United tak mematuhi instruksinya.

Dalam hal paling sederhana saja, pemain Manchester United tak mau mematuhi van Gaal, seperti para pemain tak merespon saat eks pelatih Barcelona itu meminta anak asuhnya masuk dalam perangkat digital untuk memudahkan komunikasi.

"Jadi, saya memberikan semua orang kesempatan untuk mempersiapkan percakapan dengan saya di rumah atau bertemu dengan saya dalam dialog di perangkat tersebut. Tapi mereka acuh. ini menggambarkan ketidakprofesionalan mereka dan saya sudah memberitahu hal tersebut." kata van Gaal.

Hal serupa juga dirasakan oleh Mourinho, baik saat di musim pertamanya atau saat ini. Seorang Paul Pogba tak malu untuk terang-terangan berkonfrontasi ke Mourinho hanya karena tak suka dengan taktik pria Portugal tersebut.

Jika sedikit menengok ke belakang, apakah hal-hal tersebut pernah terjadi di bawah kepelatihan Sir Alex Ferguson? Lihat saja bagaimana Sir Alex melempar anak emasnya, David Beckham dengan hair dryer karena permainan buruk. Bahkan pemain sebengal Eric Cantona pun bisa tak berkutik dengan Sir Alex.

Hal itu bukan karena Sir Alex memiliki nama besar atau memiliki sifat ketegasan, pria kelahiran Glasgow tersebut memahami karakter pemain dan membangun mental juara para pemain.

Artinya skuat Manchester United sebenarnya tak membutuhkan pelatih bernama besar seperti seorang Zidane. Bukan berarti Zidane tak tahu bagaimana membangun mental juara para pemain, namun untuk kasus Manchester United, hal tersebut sedikit berbeda dengan skuat Real Madrid misalnya.

Manchester United bukanlah tim yang bisa merekrut banyak pemain berlabel bintang 5 di dalam satu musim. Manajemen Manchester United semenjak dulu dikenal sebagai manajemen pelit, tentu hal ini akan jadi kesulitan tersendiri bagi seorang pelatih, bukan sekaliber Zidane.

Selain itu menurut, butuh pelatih yang tahan banting untuk berkarier di Inggris dan menangani tim yang dianggap paling banyak pembencinya seperti Manchester United. Tidak hanya fans yang memberi tekanan keras, media pun bisa membuat seorang Jose Mourinho berang bukan kepala.

Karenanya menurut pendapat saya, akan sangat tidak pas jika manajemen Manchester United coba untuk merekrut seorang Zidane. Saya justru lebih memilih untuk mengedepankan dua sosok eks anak didik Sir Alex untuk bisa gantikan Mourinho yakni Ole Gunnar Solskjaer dan Roy Keane.

Alasannya, pertama dua mantan pemain ini paham betul karakter dan tradisi klub, kedua Solskjaer serta Roy Keane mendapat ilmu langsung dari Sir Alex, ketiga untuk tekanan di Liga Inggris, dua pemain ini sudah teruji.

Namun bukan berarti jika manajemen pada akhirnya memilih Zidane jadi satu kesalahan, mungkin saja pria Prancis itu bisa langsung memberikan gelar, namun pertanyaannya, apakah ia bisa membangun pondasi klub seperti yang pernah dilakukan Sir Alex? Saya ragu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun