by Shindy Yulia Salsabila - Telah genap 2 tahun saya menekuni kuliah di bidang ini. Bidang yang menurut orang-orang adalah bidang yang hanya mencetak “pembantu-pembantu” berkedok medis yang nantinya hanya bekerja untuk membersihkan pup pasien, membersihkan muntahan dan memandikan mereka.
Ya! Terserahlah…
Ngomong-ngomong, hampir 3 minggu ke belakang ini saya sedang menikmati libur semester di kampung halaman tercinta, menikmati hari-hari yang panjang tanpa tugas tugas kuliah yang setiap hari menggerogoti waktu tidur dan waktu main saya.
Sesekali saya berkunjung ke rumah kerabat dan sahabat-sahabat dekat.
Senang rasanya bertemu dengan orang orang yang saya cintai dan yang jarang sekali saya temui, bahkan mungkin terakhir kali saya melihat wajah-wajah mereka setahun yang lalu, ketika idul fitri.
Tapi beberapa orang yang saya datangi telah menggores perasaan saya dengan “jarum panas” atau “pisau yang terlebih dahulu telah dicelupkan ke air garam” atau mungkin “besi tempa dengan suhu 176852 farenheit”.
Saya kira pertanyaan dan pernyataan itu telah lama terkubur 2 tahun yang lalu pasca saya mengambil bidang ini di universitas.
Saya kira orang-orang yang saya datangi dengan tulus tidak akan setega ini melontarkan kalimat yang seharusnya mereka pun tahu kalau itu tidak patut diungkapkan di depan saya.
*****
Pertama-tama kebanyakan dari mereka bertanya : “Shindy di UNPAD ya? Keperawatan ya?”
Dan saya pun menjawab dengan semangat “Iya Mbak/Mas/Tante/Om/Bu/Pak.. Alhamdulillah ”
Dan pertanyaan kedua adalah pertanyaan yang mudah sekali ditebak.
Pertanyaan-pertanyaan yang menurut saya seharusnya tidak mereka tanyakan kepada saya. Pernyataan-pernyataan yang tidak seharusnya mereka ungkapkan di depan saya..
*****
Pertanyaan pertama :
“Kenapa sih ambil di UNPAD segala???? Kan banyak disini juga keperawatan. Sama aja! ”
Pertanyaan kedua :
“Iiiiih jadi perawat nanti nyebokin orang dong??? Mandiin orang ya??? Iiih”
Pertanyaan ketiga :
“Kenapa sih ke keperawatan?? Kenapa ga di kedokteran aja???? Tanggung amat deh. Kan gajinya kecil!”
*****
Teman-teman, beberapa detik pasca mendengarkan pertanyaan mereka saya hanya tertawa geli atau tersenyum kecut. Saya tidak tertawa untuk menyembunyikan perasaan sedih saya. Saya hanya tertawa karena saya berpikir :
“Mengapa banyak orang yg masih begitu picik pikirannya?”
“Mengapa masih banyak diantara mereka yg belum memiliki wawasan tentang karir di bidang ini dan sebuah reputasi dan prestasi tempat saya mengambil bidang ini? apakah mereka belum pernah dengar ada yang disebut dengan ‘internet’ di dunia ini untuk mencari informasi?”
“Mengapa banyak orang yg seolah-olah menghina bidang ini padahal mereka pun belum tentu lebih baik daripada orang-orang yg sama dengan saya, yg juga mengambil bidang ini?”
Sebenarnya saya malas memberikan jawaban untuk pertanyaan yang tidak patut ini.
Tapi hanya karena mereka yg mengajukan pertanyaan pertanyan itu adalah orang-orang yg saya cintai, maka sedikitnya akan saya jawab :
“Kenapa sih ambil di UNPAD segala???? Kan banyak disini juga keperawatan. Sama aja! ”
(sebelumnya dengan segala hormat, saya tidak bermaksud menyinggung dan merendahkan institusi manapun)
Pertama-tama, terimakasih kepada orang-orang yang melontarkan pertanyaan ini. Terimakasih untuk telah mencoba membuat saya merasa menyesal telah mengambil kuliah yang lebih jauh padahal di kampung halaman sayapun ada institusi dengan bidang yang sama dengan bidang ini. Mungkin anda berfikir saya hanya bisa menghamburkan uang orang tua saya.
Terimakasih telah dengan teganya mementahkan hasil jerih payah saya untuk lulus dengan baik di ujian masuk universitas ini, dimana ketika sebelum ujian dilaksanakan saya telah berusaha sekuat tenaga, pulang larut malam dan sangat sangat sering kehujanan di atas motor saya hanya utk mengambil kelas tambahan malam di tempat les, membawa buku-buku setiap bermain dan selalu membacanya di sela-sela waktu bermain saya, bahkan mungkin jatuh sakit sesudah tes karena tidak tidur beberapa hari sebelum tes utk mengulang pelajaran.
Ya! Tentu saya tahu banyak sekali institusi yang menawarkan bidang ini. Dengan tawaran dan janji-janji karir yang manis sekali.
Tapi salahkah ketika saya mempunyai sebuah mimpi dan saya ingin orang-orang terbaiklah yang akan menggodok saya untuk meraih mimpi itu, di sebuah institusi dimana jurusan keperawatannya adalah yang terbaik ke-2 se-Indonesia setelah UI.
Salahkah?
Salahkah saya yang bekerja keras utk mendapatkan salah satu pendidikan terbaik itu?????
Maka saya balikkan pertanyaannya kepada anda. salahkah saya?
*****
“Iiiiih jadi perawat nanti nyebokin orang dong??? Mandiin orang ya??? Iiih”
Sekali lagi terimakasih. Kali ini untuk persepsi anda yang telah menghina dan merendahkan profesi kami.
Tepuk tangan!
Apakah hanya hal-hal itu yang anda ingat dari seorang suster yang baik dan ramah ketika merawat anda?
Pernahkah anda ingat ketika anda atau saudara anda sakit kemudian harus melewati masa rawat inap, lalu mereka memasangkan infus kepada anda untuk rehidrasi agar keadaan anda cepat kembali pulih?
Pernahkah anda ingat mereka yang menyuntikkan obat di tangan anda atau di selang infus anda ketika anda sakit dan tidak berdaya?
Pernahkah anda ingat mereka yang menenangkan anda dan memberikan informasi yang benar ketika anda ketakutan dengan penyakit yang anda alami?
Pernahkah anda ingat bahwa merekalah yang setia mendampingi anda untuk menjaga kondisi anda tetap stabil saat dokter sulit sekali ditemui dan sudah lama tidak datang memeriksa anda?
Dan apakah anda tahu, mereka-perawatlah yang berjuang memberikan saran pengobatan yang lebih baik untuk anda kepada dokter, ketika seorang dokter diperkirakan menawarkan metode penanganan yang kurang tepat, yang justru akan memperparah keadaan anda?
Apakah anda tahu merekalah-para perawat yang berjuang memberi tahu dokter tentang kekurangan-kekurangan anda untuk membayarkan obat yang mahal sekali harganya dan menanyakan apakah ada alternatif lain yang sama baiknya dengan terapi yang disarankan dokter tapi bisa anda jangkau?
Apakah anda tahu bahwa banyak sekali puskesmas yang sulit mendapatkan jasa seorang dokter dan perawatlah yang sesungguhnya menangani anda 100% sampai memilihkan dan memberikan obat demi kesembuhan anda?? Padahal itu menyimpang dari peraturan pemerintah dan mereka bisa saja dipenjarakan karena memberikan obat kepada anda demi kesembuhan anda karena tidak ada seorangpun dokter yang bisa datang menangani anda???
Lalu kenapa yang anda ingat hanya ketika mereka membersihkan muntahan anda, menceboki anda, atau memandikan anda?
Memang benar, perawat memandikan pasien. Memang benar, perawat kadang menceboki pasien. Memang benar, kadang perawat membersihkan muntahan pasien. Lalu kenapa??? Adakah yg salah???
Apa hanya karena itu kami dikatai pembantu???
Perawat berusaha membantu anda memenuhi kebutuhan dasar yang tidak dapat anda penuhi sendiri ketika anda tidak berdaya karena sakit
Perawat adalah tonggak terdepan yang mengetahui kondisi anda secara keseluruhan. Perawat yang mengetahui keadaan anda selama 24 jam.
Dan setelah itu semua, anda menghina profesi seorang perawat???
Setelah perawat begitu besarnya mencurahkan tenaga demi kesembuhan anda???
Apakah anda tidak merasakan bahwa pekerjaan perawat itu sungguh mulia???
Sama halnya ketika anda jatuh ke sebuah lembah, lalu seseorang menolong anda, dan anda malah mendorong penolong anda itu sampai ia terperosok ke dalam lembah.
Bejatnya anda bukan? Silahkan pikir sendiri.
Terimakasih
*****
“Kenapa sih ke keperawatan?? Kenapa ga di kedokteran aja???? Tanggung amat deh. Kan gajinya kecil!” (dengan segala hormat,saya tidak bermaksud merendahkan profesi manapun)
Saya sama dengan anda. Manusia yang mempunyai mimpi. Dan saya mempunyai mimpi yang saya pilih sendiri.
Lalu kenapa harus membandingkan profesi ini dengan profesi lain???
Ketika saya kecil (mungkin juga terjadi ketika anda kecil) saya ingin sekali menjadi seorang dokter. Ingin sekali!
Saya sampai memiliki mainan dokter-dokteran yang sangat lengkap saking inginnya.
Tapi lambat laun setelah saya dewasa dan mengerti, saya tahu bahwa profesi yang saya impikan itu bukan satu-satunya profesi yang layak dijadikan mimpi.
Dan sebelum saya menentukan bidang ini yang saya ambil,saya telah mempertimbangkannya dengan sangat matang.
Sampai-sampai kami sekeluarga melakukan rapat keluarga besar.
Dan pilihanpun jatuh di bidang ini.
Saya tidak menyesal memilih bidang ini karena saya tahu kesempatan-kesempatan yg bisa saya dapat di bidang ini.
Tahukah bahwa kami para calon perawat dididik selayaknya paramedis lain?? Kurikulum kami hampir sama dengan kurikulum pendidikan dokter. Kami belajar tentang kardiovaskular, respirasi, integumen, muskoloskeletal, endokrin, urinari, gastrointestin, reproduksi, komunitas, persyarafan, dan lain sebagainya. Kami juga belajar tentang farmakologi : tentang obat-obatan, kandungan di dalamnya, dan kegunaannya. Kami bahkan belajar mengenai psikologi, hukum, ilmu pengetahuan umum, olah raga dan seni.
Kami diuji dengan sangat ketat setiap semesternya.
Kami sering diberikan ujian standar soca (ujian lisan yang mirip sekali dengan ujian skripsi) ; satu orang mahasiswa diuji oleh dua dosen sekaligus di dalam suatu ruang tutor. kami harus paham setiap alur patofisiologi dan memberikan solusi berupa asuhan keperawatan.
Kami membuat resume kasus setiap akhir minggu sampai sering membuat kami tidak bisa pergi keluar untuk bermain seperti teman-teman kami yang lain.
Kami calon-calon perawat terbaik ditempa di sebuah kawah candradimuka untuk menyongsong masa depan kami sebagai perawat yang kritis dan cerdas.
Tahukah anda bahwa kami sarjana keperawatan tidak hanya bisa bekerja di rumah sakit??
Kami bisa menjadi seorang perawat pendidik di institusi-institusi keperawatan
Kami bisa bekerja di ASKES dan perusahaan perusahaan kesehatan lainnya
Kami bisa bekerja di pabrik sebagai staff K3 dan sebagai konsultan kesehatan
Kami bisa bekerja di bank-bank negeri dan swasta yang tersebar di seluruh indonesia
Kami bisa bekerja menjadi seorang politisi wakil dari kelompok cendekiawan
Dan masih banyak lagi lapangan kerja yang membutuhkan tenaga kami para perawat.
Tahukah anda bahwa perawat indonesia adalah perawat perawat yang paling disukai di dunia karena ketelatenan dan keramahannya?
Tahukah bahwa peluang kami para perawat indonesia sangat besar di pasar luar negeri?? bahwa peluang terbesar untuk TKI berkeahlian khusus adalah perawat BUKAN YANG LAIN???
Tahukah anda bahwa banyak sekali perawat indonesia yang mendapatkan beasiswa untuk gelar master dan doktoral di luar negeri sana?
Tahukah bahwa pendapatan kami bisa saja melebihi pendapatan profesi lain??
Tahukah anda bahwa gaji perawat di jepang berkisar antara 11-18 juta perbulan, di amerika perawat dapat digaji 60 juta perbulan. di timur tengah sekitar 25-30 juta perbulan??? di Indonesia perawat PNS mendapatkan sekitar Rp 4juta perbulannya.
Lalu apa yang membuat posisi kami sangat rendah di mata anda????
Apakah yang anda ingat adalah perawat-perawat dengan gaji 500rb perbulannya?
Baiklah,memang banyak perawat yang digaji dengan jumlah yang sedikit. 500 ribu, Bahkan kurang dari itu. dari informasi yang saya dapatkan, kemungkinan jumlah gaji itu adalah gaji perawat honorer per bulan.
Lalu apa bedanya perawat honorer dengan profesi lain yang honorer???? Bukankah semuanya sama???? Mengapa hanya profesi kami yang diidentikkan dengan gaji murah?
Apakah anda adalah jenis orang yang menyamaratakan semua jenis perawat???
Kalau iya, saya turut prihatin.. Betapa piciknya anda! Betapa pikiran anda dikotak-kotakkan dengan asumsi primitif itu.
Banyak buku. Bacalah! Ada internet yang dapat memberi tahu anda. Pergunakanlah!
Zaman kini sudah berubah. Profesi kami telah berkembang sedemikian pesatnya. Dan asumsi anda masih jalan di tempat seperti kenyataan pada tahun 1969. Saya sungguh prihatin.
Keahlian seseorang tentu berbeda-beda. Tingkat kemampuannya juga tentu berbeda-beda.
Jangankan perawat.. dokter,arsitek,lawyer,hakim,atau apapun profesinya.. apabila ia tidak memiliki cukup kemampuan (kemampuan dalam arti yang luas) bisa saja mereka tidak mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang cukup setiap bulannya. bahkan banyak diantaranya menganggur!
Yang membedakan hasil kerja setiap orang adalah keinginannya untuk berusaha dan pencapaian tertingginya setelah berusaha dengan sekuat tenaga
Kita sama! Keadaan kita adalah sama! lalu kenapa profesi kami yang diidentikkan dengan itu semua??
Begitu picikkah pemikiran manusia di abad ini?
Ironis sekali……………….
TAPI…
Dari pertanyaan dan pernyataan orang-orang itu saya jadi bisa mengintrospeksi diri saya sendiri.
Saya kini tahu bahwa menghargai orang adalah penting. Menghargai pilihan orang lain adalah penting.
Saya kini tahu bahwa asumsi umum belum tentu adalah fakta yang benar, maka jangan berbicara tentang sesuatu apabila pengetahuan anda tentang sesuatu itu belum cukup banyak.
Saya kini tahu bahwa seseorang harus berpikir dua bahkan sepuluh kali untuk bertanya atau mengeluarkan pernyataan yang bisa menyinggung mereka (yang bahkan belum tentu benar-benar keadaan mereka)
Saya kini tahu bahwa kadang-kadang pertanyaan dan pertanyaan yang kita sampaikan secara sengaja ataupun tidak bisa saja menyinggung orang lain, maka sebelum berkata pikirkanlah dulu bagaimana apabila kita ada di posisi mereka.
Belajarlah berempati demi dirimu sendiri. siapa tahu orang-orang yang anda katai nyatanya lebih baikdaripada anda.
Untuk orang orang yang merasa pernah bertanya seperti itu kepada kami, jangan lakukan lagi kepada orang lain.
Bertanya untuk informasi mungkin akan lebih baik, karena dengan bertanya tentu pengetahuan anda akan bertambah dan anda akan mengetahui keadaan yang sesungguhnya.
Terakhir..
Untuk orang2 yang sudah men-judge kami sebagai “pembantu dokter”,
Saya ingin menginformasikan bahwa kami bukanlah pembantu dokter.
Kami perawat adalah MITRA dokter yang melakukan diskusi untuk memberikan penanganan terbaik demi kesembuhan anda. yang mengadvokasikan anda apabila sesuatu terjadi pada anda di lingkungan kami. yang menangani anda sebagai individu yang utuh secara bio-psiko-sosial.
Kami tidak bergerak karena disuruh. Kami bergerak dengan naluri care kami untuk mengabdi.
Kami bahagia menjadi perawat. Dan kami bangga.
Mohon maaf untuk setiap kata-kata saya yang salah. Maaf apabila saya terlalu lancang dan arogan
Saya hanya manusia biasa yg bisa tersinggung dan ingin mencurahkan perasaan saya.
Mungkin beberapa rekan-rekan saya pernah mengalami hal serupa.
Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.
Terimakasih ^^”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H