Mohon tunggu...
TS
TS Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist

Jurnalis, Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gelak Guling, Pelukan Bisu, dan Cinta yang Bikin Haha!

15 November 2023   16:20 Diperbarui: 15 November 2023   16:30 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Jika cinta itu berbicara, maka kata-katanya pasti melibatkanmu. Sebab, sejak kenal kamu, hatiku seperti pelajar baru yang tak pernah absen hadir dalam setiap detiknya."

"Kalau ketampananmu bisa diukur dalam satuan, aku yakin satuan itu pasti 'setinggi-tingginya'."

"Hati ini bagaikan magnet, dan kamu sepertinya adalah medan yang tak bisa kutolak. Mungkin kita memang seperti dua kutub yang saling tarik-menarik."

"Seandainya setiap senyumanmu bisa diukur, aku yakin itu bisa jadi standar kebahagiaan dunia."

"Saat kamu lewat, serasa ada 'warning', karena detak jantungku berdebar lebih kencang dari biasanya."

"Aku tidak percaya pada takdir, kecuali takdir kita untuk saling mencintai. Kita seperti dua puzzle yang sempurna saat bersatu."

"Apa tujuan hidupku? Jawabannya sederhana: untuk membuatmu tertawa sepanjang waktu."

"Kamu adalah alasan aku berpikir bahwa 'love' tidak hanya kata empat huruf, tapi juga singkatan dari 'Looking Over Various Emotions'."

"Kalau cinta itu sakit, sepertinya aku ingin terus 'sakit' karena cinta padamu."

"Kau tahu, rasanya bagaikan mendapat jackpot setiap kali kamu membalas pesan singkatku. Mungkin kita adalah permainan beruntung yang tak pernah berakhir."

Penulis: Triani Sandri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun