Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Manufaktur dan Big Data

21 November 2018   17:00 Diperbarui: 21 November 2018   17:00 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu "Manufaktur?"

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja. Manufaktur juga dapat dikatakan sebagai suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produk dengan teknologi tinggi. 

Namun  demikian, istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, di mana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang cukup besar. Manufaktur ada dalam segala bidang sistem ekonomi. Manufakturing biasanya berarti produksi secara massal untuk dijual ke pelanggan dan pada akhirnya mendapatkan keuntungan.

Big Data Dan Manufaktur

Seperti yang kita tahu, Big data dapat diaplikasikan hamper pada setiap industri di Indonesia, seperti ritel, kesehatan, jasa keuangan, dan pemerintahan. Setiap industri atau organisasi yang menghasilkan banyak data, baik terstruktur maupun tidak terstruktur dapat memperoleh manfaat yang besar dari big data. 

Seperti halnya dalam manufaktur, big data dapat sangat berguna dalam manufaktur. Salah satu manfaatnya adalah meningkatkan atau mempercepat proses manufacturing. Beberapa perusahaan biofarmasi telah menggunakan big data dalam proses manufakturnya dan telah membuat segmentasi-segmentasi proses manufakturnya. 

Proses manufaktur tersebut menghasilkan data yang sangat banyak dan menemukan 200 variabel data yang tidak terstruktur, dengan adanya big data perusahaan tersebut tidak akan mengalami kesulitan saat pemrosesan data-data teresebut, karena manfaat big data sendiri adalah mengelola data-data yang tidak terstruktur atau data-data yang memiliki variabel yang besar.

Selain itu, big data juga bermanfaat untuk mengurangi risiko dalam proses pengiriman bahan baku. Dengan menggunakan big data analitik, perusahaan tersebut dapat menganalisis statistik cuaca sebelum dilakukannya pengiriman bahan baku. Tidak hanya itu analisis yang prediktif memungkinkan perusahaan untuk menghitung probabilitas penundaan, perusahaan tersebut dapat menggunakan big data untuk mengidentifikasi cadangan-cadangan dan mengembangkan rencana kontigensi untuk memastikan pengiriman tersebut tidak terganggu.

Tidak hanya itu dengan menggunakan big data perusahaan dapat menganalisis perilaku pelanggan. Penelitian terhadap pelanggan sangat penting untuk perusahaan agar dapat memahami bagaiamana cara mengirimkan barang secara tepat waktu dan menguntungkan. Selain itu dengan menggunakan big data perusahaan juga dapat menentukan produk mana yang layak dan mana yang perlu dihapus.

 

Kesimpulan

Penggunaan big data dalam bidang manufaktur di Indonesia sangatlah penting, karena big data sangat membantu mengelola data-data yang tidak terstruktur maupun yang terstruktur, selain itu big data juga bermanfaat untuk meningkatkan proses manufaktur. Tetapi di lain sisi penggunaan big data di Indonesia masih sangat minim, hal ini dikarenakan kurangnya teknologi yang mendukung. 

Padahal bidang manufaktur di Indonesia sangat membutuhkan big data, selain untuk meningkatkan proses manufakturing, big data juga dapat menganalisis perilaku pelanggan agar dapat memahami cara mengirimkan barang secara tepat waktu dan menguntungkan.

Oleh karena itu bidang manufakturing di Indonesia sangat membutuhkan software seperti PAQUES, big data analitik berkonsep smart data lake. Karena dengan software ini kita bisa meningkatkan proses manufakturing pada sebuah perusahaan. 

Salah satu faktor penyebab PAQUES sangat berperan penting dalam bidang manufakturing, selain dapat meningkatkan proses manufakturing, dengan menggunakan PAQUES bidang manufakturing dapat melakukan analisis dan menentukan produk mana yang layak dan produk mana yang tidak layak atau yang harus dihapuskan. Dengan demikian bidang manufakturing di Indonesia sangatlah membutuhkan software pengola data besar, yang bernama PAQUES.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun