Mohon tunggu...
Indo Gilang Nesia
Indo Gilang Nesia Mohon Tunggu... -

Terapkan Ilmu Padi semakin Berisi semakin Merunduk! Ahlan wa Sahlan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Calon Pemimpin PLN Masa Depan

25 Oktober 2016   23:45 Diperbarui: 25 Oktober 2016   23:50 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama General Manajer Distribusi Jawa Barat

Pak Iwan begitu peduli bahkan kepada mereka yang bukan pegawai tetap sekalipun. Selian itu Pak Iwan dikenal sebagai pribadi yang sederhana, selama menjalankan tugasnya di PLN Area Sumedang maka selama itu pula beliau tak jarang datang ke kantor menggunakan kendaraan umum seperti bus dan angkot. 

Pak Iwan adalah orang yang selalu pertama tiba di kantor namun juga orang yang paling terakhir pulang. Pak Iwan termasuk pemimpin yang enggan dilayani karena selama dia bisa melakukannya sendiri maka akan Pak Iwan lakukan sendiri. Tidak ada jarak antara Pak Iwan dengan para pegawai dan pegawai outsourcingnya. 

Pak Iwan dapat menyesuaikan situasi jika bersama anak muda maka yang banyak ia lakukan adalah memberikan motivasi namun jika bersama dengan orang yang sepantara atau bahkan yang lebih tua Pak Iwan selalu bertukar pengalaman. Pak Iwan dalam kisah yang saya dengar adalah pribadi yang selalu menghargai orang lain, siapapun mereka tidak peduli apapun pangkat dan jabatannya. Tidak heran jika saat ini beliau sangat dihargai banyak orang, karena untuk dapat dihargai orang lain maka terlebih dahulu kita harus mau menghargai orang lain. 

Pribadi yang cinta dan selalu melestarikan budaya sunda
Pribadi yang cinta dan selalu melestarikan budaya sunda
Pak Iwan juga merupakan seorang figur yang humoris. Beliau adalah lulusan perguruan tinggi di bidang sastra. Itulah yang selalu beliau ucapkan ketika ditanya mengenai latar belakang pendidikannya, Pak Iwan selalu menjawab "saya adalah orang sastra, ya sastra mesin maksudnya" haha. Tidak hanya strata satu yang Pak Iwan tempuh, beliau termasuk satu dari beberapa karyawan PLN yang disekolahkan negara untuk menempuh pendidikan lanjutan di Amerika Serikat. Tidak perlu ada yang diragukan dalam bidang pendidikan karena beliau adalah orang yang cerdas dan berwawasan luas. Beliau adalah sosok pemimpin yang inspiratif serta guru yang tepat bagi setiap generasi muda PLN.

Kisah tentang Pak Iwan Purwana yang sering mengudara ketika saya masih melakukan OJT di PLN Area Sumedang semakin menjadikan beliau sebagai panutan saya. Ketika saya pasrah dan merasa tidak mungkin bertemu dengan beliau, tiba-tiba dengan seizin Allah, Pak Iwan memilih PLN Area Sumedang sebagai tuan rumah penyelenggara rapat pimpinan PLN Distribusi Jawa Barat. Saat itu hadirlah Pak Iwan selaku GM, jajaran Manajer Bidang, serta para Manajer Area dimana semuanya berkumpul di lokasi yang sama dengan tempat saya berada. Saya kembali beruntung, karena saat rapat berlangsung tidak ada yang boleh masuk keruangan rapat, akan tetapi saya bisa bebas keluar masuk karena ketika itu saya ditugaskan sebagai operator, notulen, dan juga orang yang membantu jikalau ada diantara peserta rapat membutuhkan apapun.

Seorang GM yang kisahnya banyak diceritakan oleh seluruh keluarga besar PLN Area Sumedang ada di hadapan saya kala itu. Dan benar, prilaku dan lisan Pak Iwan sangat berwibawa dan menunjukan dalamnya ilmu yang beliau miliki. Pak Iwan memiliki postur tubuh yang ternyata tidak terlalu tinggi bahkan bisa dibilang kecil dan pendek, namun siapa sangka dibalik tubuhnya yang kecil beliau lah alasan mengapa Jawa Barat menjadi semakin terang seperti sekarang. 

Pak Iwan adalah Gubernur PLNnya Jawa Barat, beliaulah pengambil keputusan tertinnggi di Distribusi Jawa Barat. Ditangannya PLN Distribusi Jawa Barat semakin maju bahkan 20 persen revenue PLN bersumber dari Distribusi Jawa Barat. Pak Iwan telah meraih bayak sekali prestasi, pria yang sangat mencintai budaya sunda ini juga selalu berbagi ilmu kepada setiap pegawai yang ditemuinya.

Inspiratif, low profile, dan visioner
Inspiratif, low profile, dan visioner
Impianpun menjadi kenyataan, saya dapat berdialog dengan Pak Iwan namun sayangnya dialog pertama saya dengan beliau adalah dialog yang diluar konteks pekerjaan. Ya, dialog awal saya dengan Pak GM adalah mengenai kopi. Haha. Seorang GM bersama siswa prajabatan berdialog mengenai kopi. Ya, karena ketika rapat berlangsung Pak Iwan sempat bertanya "apakah ada kopi dan enaknya kopi apa ya mas supaya gak ngantuk?". Beliau tidak menyuruh saya melainkan beliau hanya meminta pendapat saya, sungguh pemimpin yang baik. 

Alhasil karena tidak mau beliau repot akhirnya saya yang menawarkan untuk menyediakan kopi untuk Beliau dan suatu kehormatan untuk saya. Urusan kopi selesai. Bukankah tugas besar itu diawali dari tugas sederhana terlebih dahulu?. Boleh jadi saya hanya menyediakan kopi saja saat itu, namun boleh jadi dalam beberapa tahun kedepan saya bisa menyediakan laporan kinerja dan menyelesaikan berbagai tugas besar untuk Pak Iwan. Atau mungkin suatu hari kita bisa minum kopi bersama.

Diakhir kegiatan rapat pimpinan akhirnya saya dapat berbincang-bincang sejenak dengan beliau, walau tidak lama namun pembicaraan yang singkat itu diakhiri dengan pesan beliau kepada saya dan kawan-kawan laskar OJT Sumedang. Beliau berkata "ayo buat Sumedang bangga, kalau saya bisanya sampai segini kamu harus lebih dari saya. Karena besok ya kalian-kalian ini yang menggantikan saya. Titip Sumedang ya!". Itulah doa beliau untuk kami saat itu. 

Tepat tanggal 17 Maret 2016 setelah Ashar itulah saat beliau mengucapkan pesan motivasi sekaligus amana kepada kami. Saya dapat bertatap muka dan berjabat tangan dengan beliau, semoga amanah bapak dapat saya laksanakan. Ditengah padatnya kesibukan Pak GM, beliau tetap mau meluangkan sedikit waktunya untuk memberikan motivasi dan mengingatkan kami generasi penerus PLN. GM yang sungguh baik dan rendah hatinya. Ibarat padi yang semakin berisi semakin merunduk, itulah Pak Iwan Purwana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun