Mohon tunggu...
Indobot Academy
Indobot Academy Mohon Tunggu... Lainnya - PT Ozami Inti Sinergi

About Indobot Academy PT Ozami Inti Sinergi adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan dengan Kode KBLI 85499, 85493, 85497, 85495 serta sudah memiliki sertifikat ISO 9001 : 2015. Didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 14 tanggal 25 Februari 2021 yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-0013991.AH.01.01 Tanggal 26 Februari 2021 dan telah dicatatkan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum No AHU-0013991.AH.01.01 Tahun 2021 tanggal 26 Februari. Kantor Pusat Yogyakarta Jln. Affandi No 5, Kec. Depok, Kab. Sleman, D.I.Yogyakarta Contact Email : office@indobot.co.id 0813-2564-5334 - CS Rakhmi 0851-5731-7552 - Partnership Farhan Link Bio: taplink.cc/indobotacademy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Social Engineering: Ancaman Keamanan Cyber Modern

21 Desember 2024   13:40 Diperbarui: 21 Desember 2024   13:56 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Social engineering adalah metode manipulasi psikologis untuk mengeksploitasi kelemahan manusia demi mencuri informasi atau akses sistem. Teknik ini tidak memerlukan teknologi canggih, tetapi memanfaatkan rasa percaya, ketakutan, atau ketergesa-gesaan korban untuk memperoleh data sensitif.

Ancaman ini berbahaya karena sering kali sulit terkenali dan dapat menargetkan individu maupun organisasi. Peretas menggunakan strategi seperti phishing atau pretexting untuk mengecoh korban, sehingga data penting seperti kredensial akun dapat dengan mudah tercuri.

Karena itu, memahami apa itu social engineering dan dampaknya sangat penting untuk melindungi diri serta organisasi dari ancaman modern ini. Selanjutnya, kita akan membahas jenis-jenis serangan social engineering yang sering terjadi.

 

Jenis-Jenis Social Engineering yang Sering Tergunakan

Social engineering hadir dalam berbagai bentuk, dengan tujuan utama mengecoh korban untuk memberikan informasi sensitif. Phishing adalah metode paling umum, di mana peretas mengirim email atau pesan palsu untuk mencuri data pribadi atau kredensial akun.

Selain itu, ada spear phishing, serangan yang lebih terfokus dan menargetkan individu tertentu dengan informasi yang tampak terpercaya. Pretexting melibatkan skenario palsu untuk memanipulasi korban agar memberikan informasi. Baiting memanfaatkan rasa penasaran, seperti menawarkan file menarik tetapi mengandung malware.

Mengenali berbagai jenis serangan ini adalah langkah pertama untuk meningkatkan kewaspadaan. Di poin berikutnya, kita akan membahas dampak yang dapat tertimbulkan oleh serangan-serangan ini.

 

Baca juga: Panduan Memilih Platform IoT yang Aman untuk Startup Anda

 

Dampak Social Engineering Terhadap Keamanan Cyber

Serangan social engineering dapat menimbulkan kerugian besar bagi individu maupun organisasi. Kebocoran data sensitif, seperti kredensial akun atau informasi pribadi, menjadi dampak utama yang sering terjadi. Data yang dicuri dapat dimanfaatkan untuk kejahatan lebih lanjut, seperti pencurian identitas atau penipuan finansial.

Pada tingkat organisasi, serangan ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, termasuk pembayaran tebusan akibat ransomware. Selain itu, reputasi bisnis juga dapat hancur jika pelanggan kehilangan kepercayaan akibat pelanggaran data.

Social engineering tidak hanya merugikan dari segi materi tetapi juga dapat melemahkan sistem keamanan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pencegahan dan edukasi menjadi solusi penting untuk mengurangi risiko ancaman ini. Di bagian berikutnya, kita akan membahas cara-cara efektif untuk mencegah serangan engineering.

 

Baca juga: Serangan Phishing dan IoT: Bagaimana Kedua Ancaman Ini Bisa Terhubung?

 

Cara Efektif Mencegah Serangan Social Engineering

Mencegah serangan engineering memerlukan kombinasi teknologi dan peningkatan kesadaran manusia. Salah satu langkah efektif adalah memberikan pelatihan rutin kepada karyawan atau individu untuk mengenali tanda-tanda serangan, seperti email phishing atau permintaan informasi mencurigakan.

Menggunakan autentikasi dua faktor (2FA) juga penting untuk melindungi akses ke akun dan data sensitif. Selain itu, organisasi perlu menerapkan kebijakan keamanan, termasuk memvalidasi setiap permintaan informasi dan membatasi akses berdasarkan kebutuhan.

Pembaruan perangkat lunak secara rutin juga dapat membantu menutup celah keamanan yang mungkin dimanfaatkan oleh pelaku. Dengan langkah-langkah ini, risiko serangan engineering dapat diminimalkan, melindungi individu maupun organisasi dari ancaman cyber modern.

 

Baca juga: Sensor IoT dan Risiko Privasi: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Kesimpulan

Social engineering adalah ancaman cyber modern yang memanfaatkan kelemahan manusia untuk mencuri data sensitif. Meningkatkan kesadaran, menerapkan autentikasi ganda, dan kebijakan keamanan yang ketat adalah langkah penting untuk mencegahnya. Edukasi dan kewaspadaan menjadi kunci utama melindungi diri serta organisasi dari serangan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun