Limbah minyak jelantah yang digunakan bersumber dari para pedagang maupun dari warga sekitar. Hal ini berguna juga untuk mengurangi limbah minyak jelantah yang sering kali dibuang begitu saja ke parit atau sungai.
Adapun proses pembuatan sabun dari minyak jelantah dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain; dihilangkan pengotor dari minyak jelantah menggunakan arang aktif, direaksikannya dengan air dan soda api, lalu ditambahkan pewangi untuk menghilangkan bau minyak jelantah, dan sabun yang telah perlu didiamkan selama kurang lebih tiga bulan sebelum akhirnya dapat digunakan. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan efek soda api didalam sabun tersebut.
Pelaksanaan sosialisasi pemanfaatan limbah minyak jelantah di RW 01 kelurahan Gegerkalong berjalan dengan baik. Namun, dirasa kurang maksimal karena hanya dilaksanakan satu kali dan belum sampai pada hasil akhir berupa sabun.Â
Mengingat pembuatan Sabun ini memakan waktu yang cukup lama atau minimal seminggu untuk menunggu efek soda api yang terkandung didalamnya hilang dan adonan sabun dalam cetakan mengering hingga sabun siap digunakan.Â
Selain itu, kegiatan ini bisa dijadikan program berkelanjutan, tidak hanya sampai pada tahap sosialisasi namun bisa dikembangkan menjadi ide usaha ataupun sebuah budaya atau kebiasaan baru masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga terutama minyak di RW 01 Â kelurahan Gegerkalong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H