Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berhasil adalah Aku dan Kamu yang Mau Memilih

1 November 2017   08:16 Diperbarui: 1 November 2017   08:51 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Seorang gadis cantik berkunjung ke rumah neneknya yang sudah lama tak dikunjunginya. Setelah melepas rindu, ia pun mengadukan galaunya pada neneknya.

"Nek, apa ada manusia lahir ditakdirkan pembawa sial?"

"Ya nggak adalah, sayang, yang ada manusia dilahirkan di dunia untuk beribadah dalam jalanNya, menjadi wakilNya di muka bumi," jawab neneknya penuh sayang.

"Lalu kenapa semua yang aku usahakan gagal, tak pernah berhasil dan aku selalu dirundung sial, Nek?"

"Nah, apa maksudmu gagal? Gagal itu hanya terjadi kalau kau berhenti berusaha. Dan apa pula artinya berhasil?

Berhasil adalah hati yang ikhlas.
 Menerima semua yang hadir dalam hidupnya sebagai pemberian Sang Maha Pencipta, yang punya hak atas hidupnya.
 Ikhlas bahwa ia adalah hamba, dan bukan Tuan di muka bumi.
 Ikhlas itu sadar bahwa hidupnya 90% sudah ditentukan untuknya.
 Segala yang diberi adalah sementara, sebentar lagi juga akan diambil
 Seperti juga hidupnya yang hanya sebentar di muka bumi.

Berhasil adalah hati yang selalu menikmati.
 Yakin bahwa apapun ketentuan Sang Tuan itu indah dan baik
 Didasarkan cinta penuh kasih untuk segala kebaikannya.
 Sehingga setiap hari dijalani dengan penuh kagum,
 Kagum akan segala ciptaanNya.
 Ada kemiskinan, perang? Luar biasa, banyak orang yang punya kesempatan membantu.
 Ada yang berkhianat? Luar biasa, kesempatan untuk membuktikan iman dan ikhlas.
 Ditinggal yang dicintai? Luar biasa, kesempatan untuk berduaan hanya denganNya.
 Berhasil itu adalah mengatakan luar biasa, hebat, keren... dalam segala kondisi.

Berhasil adalah hati yang penuh syukur dalam setiap keadaan
 Karena semua yang disyukuri akan membawa hati indah, hidup bahagia.
 Sadar bahwa semua yang diciptakan adalah untuk kebaikan dirinya.
 Sejak awal masa penciptaan sampai akhir zaman usai, bumi tak lagi ada
 Dari fosil purba yang kini membuat kita bisa menikmati terang dalam gelap
 Sampai pasangan, anak, teman, dengan semua keunikannya.
 Dari yang setia sampai yang berkhianat
 Semua diciptakan untuk kita
 Dari semua nikmat sampai segala yang disebut "sial"
 Diberikan untuk menjadi jalan menuju surga

Berhasil adalah kekuatan untuk selalu berbagi kasih dalam segala kondisi
 Ada yang menghina? Kita doakan
 Ada yang mengkhianati? Kita kirim cinta
 Ada yang selalu setia membantu? Kita berikan pula kesetiaan kita
 Ada yang selalu cuek, salam pun tak membalas? Kita terus bukakan hati
 Karena kasih itu bukan hanya untuk hamba lainnya,
 Tapi terutama untukNya, Sang Maha Pemberi Cinta yang kita wakili di dunia
 Sehingga cinta tak kembali lewat manusia, tapi melalui semua kehadiranNya
 di udara, tanah, lautan, sampai di dalam kalbu terdalam.

Berhasil adalah selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain
 Tanpa ada rasa iri
 Tanpa harus curiga
 Tanpa merasa diri lebih rendah
 Tanpa berasumsi dan mengira-ngira
 "Pasti korupsi" atau "Gara-gara kesayangan boss" atau "Mentang-mentang kaya."
 Happy saja melihat nikmatNya bagi semua hambaNya
 Karena semua punya bagian masing-masing
 Kita pun ada bagiannya, beda tapi pasti adil, karena Ia Maha Adil
 Seringkali kita yang tak mampu melihat dengan adil.
 Jangan salahkan Sang Maha Adil, tengok dan bersihkan dulu hati
 Maka semua bahagia dan sukses di luar sana pun akan menjadi bahagia kita

Berhasil adalah menyerahkan segala hasil
 Sadar bahwa tugas kita hanyalah berusaha
 Dan apapun ujungnya, pasti baik
 Bahan untuk introspeksi
 Materi untuk menjadi lebih baik

Maka berhasil ada di dalam hati,
 Bersembunyi di lubuk kalbu
 Tersurat di dalam pikiran dan kekayaan akal
 Semua orang yang membuka hati itu berhasil

Dan gagal adalah mereka yang tak mau membuka hati
 Buta dari nikmatNya
 Tuli dari pesanNya
 Itulah gagal yang sesungguhnya."

Sang cucu pun terus mengangguk anggukan kepala sambil terus berfikir.
 Karena ternyata berhasil dan gagal hanyalah urusan hati.
 Tinggal ia pilih, mau gagal atau mau berhasil?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun