Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia Butuh Pimpinan Usaha yang Memanusiakan Manusia

19 Oktober 2017   10:34 Diperbarui: 19 Oktober 2017   10:41 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka adalah pemimpin yang menetapkan target demi terwujudnya potensi tertinggi seluruh stakeholders nya, membimbing seluruh yang terkait mencapainya dengan tergalinya seluruh potensi terbaik dan menciptakan kebanggaan karenanya.

Individual leadership

Perusahaan yang secara fundamental menjunjung tinggi hak azasi manusia adalah perusahaan-perusahaan yang memberdayakan stakeholdersnya sehingga mereka mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Lakukan pengecekan pada seluruh warga dan vendor di berbagai negara, apakah ada ibu hamil yang bekerja sampai jam 11 malam? Apakah ada anak kecil yang harusnya sekolah tapi terpaksa kerja karena harus membuat produk untuk kita gunakan? Perusahaan yang menjunjung tinggi hak azasi manusia memastikan bahwa semua manusia yang terkait dalam operasinya faham hal-hal tersebut dan tidak melanggarnya dalam kehidupan mereka yang terkait dengan perusahaan tersebut.

Coaching

Saat perusahaan menetapkan target setiap pimpinan wajib memastikan bahwa ada bimbingan dan panduan untuk mencapai target tersebut tanpa mengorbankan hak azasi manusia warganya, vendornya, supplier nya dan siapapun yang terlibat dalam operasional perusahaan tersebut.

Kalau sampai tidak ada coaching sehingga dalam mencapai target warga, vendor, supplier harus kurang tidur, kurang makan, hanya minum energy drinkdan bangga pula dengannya, maka perusahaan sudah melanggar hak azasi manusia.

Kalau sampai tidak ada coaching sehingga warga dibiarkan saja tidak berprestasi tapi tidak juga dikeluarkan karena "sungkan" atau "tidak enak" maka ini hal inipun tanpa disadari menghambat warga tersebut dari penggalian potensinya yang terdalam, dan secara mendasar melanggar hak azasi manusia.

Penyatuan visi, missi dan nilai-nilai yang mencakup hak azasi manusia

Banyak perusahaan punya visi missi dan nilai-nilai cantik tapi hanya ada di tembok. Tanpa ada penyatuan antara visi missi dan nilai-nilai perusahaan dan semua individu stakeholders di dalam nya, tak akan ada gunanya.

Setiap pemimpin wajib memastikan bahwa mereka hidup dalam perusahaan dengan visi missi dan nilai-nilai yang sejalan dan memastikan bahwa seluruh warga yang mereka pimpin dan vendor yang bekerja bersama, juga sejalan dengan visi missi serta nilai-nilai tersebut. Visioning session, vision mission values alignment adalah program-program penting dalam hal ini.

Kalau tidak, bisa jadi perusahaan mengeluarkan milyaran rupiah mengatakan dalam iklan korporatnya atau lapor ke regulator bahwa mereka menjunjung tinggi hak azasi manusia tapi mengeluarkan produk atau bekerja dengan vendor dengan tata cara yang jauh dari pemenuhan tersebut -- sadar atau tidak sadar, karena mereka tidak faham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun