Â
Berdasarkan riset 90% pensiunan, termasuk pensiunan direksi yang bergaji besar sekalipun, tidak happy. Mereka tidak merasa aman akan hidupnya dan karenanya banyak yang stress, dilanda sedih dan sakit. Apa saja yang membuat mereka tak aman?
 - kondisi uang tidak sama sebelum dan sesudah pensiun
 - gaya hidup yang dipaksa berubah
 - post-power syndrome karena tidak ada "mainan" lagi, tidak ada yang diurus, merasa tidak berharga
Maka semua, tidak hanya warga (karyawan) yang akan pensiun, harus menyiapkan pengelolaan keuangan sebaik mungkin jauh-jauh hari. Dengan adanya pengelolaan keuangan, sumber keuangan akan lebih stabil paska pensiun sekalipun. "Mainan" pun akan selalu ada.
Ada beberapa tingkat kemakmuran:
Preman: penerimaan < pengeluaran
 Banyak orang yang ingin tampil glamour dan rela membiayai kemewahan mereka dengan kartu kredit. Bahaya sekali gaya hidup ini. Tak usah tunggu pensiun, mereka akan unhappy dan merasa tak aman sampai bisa sakit bahkan saat penghasilan tetap masih ada.
Rawan: penerimaan aktif = pengeluaran.
 Mereka bisa saja tampil hebat dan bermewah-mewahan menggunakan income aktif. Tapi kondisi mereka sangat tidak aman.
 Kalau ada apa-apa dengan kesehatan, perusahaan, dan lain sebagainya, langsung panik dan tidak ada pegangan.
Aman: penerimaan pasif = kebutuhan dasar.
 Penerimaan aktif bisa dipakai untuk lifestyle dan untuk jaga-jaga kalau ada apa---apa. Hidup bisa tenang dan fokus pada hal-hal yang penting.
Nyaman: penerimaan pasif = kebutuhan dasar + investasi.
 Penerimaan aktif untuk lifestyle, seperti jalan-jalan dan gadget-gadget mahal.
 Enak kan, semua kebutuhan dasar dan investasi untuk pengembangan bisa ditutup dari penerimaan pasif. Apapun yang akan terjadi pada usaha, atau kalau ada musibah apapun, kita siap menghadapinya. Insya Allah di tingkat ini kita lebih aman dari goncangan kehidupan ekonomi keluarga.
Mapan: penerimaan pasif = kebutuhan dasar + investasi + lifestyle
 Penerimaan aktif bisa dipakai untuk sedekah 100% kalau mau. Tabungan akhirat yang akan terus bertambah.
Penerimaan aktif: penerimaan dari kerja sehari-hari, di mana kita harus menukar waktu untuk uang. Misalnya didapat dari kerja di kantor, kerja freelance, dan semua kerja yang kita kerjakan sendiri menghasilkan penerimaan aktif.
 Penerimaan pasif: penerimaan yang didapat tanpa harus menukar waktu untuk uang. Misalnya didapat dari bisnis yang sudah tak perlu dikerjakan langsung, properti yang menghasilkan.
Ingat pengeluaran dasar terdiri dari:
 - kebutuhan (bukan keinginan)
 - zakat
 - pajak
 Semua ini wajib ada, sehingga harus benar-benar ada sumber yang aman untuk membiayainya. Zakat dan pajak dibayar dulu, supaya aman dan tidak habis terlebih dahulu.