Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perempuan Berharga di Mata Mark Zuckerberg

24 September 2017   07:20 Diperbarui: 24 September 2017   07:34 1760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal Mark Zuckerberg, pendiri Facebook yang kini sangat mempengaruhi kehidupan umat manusia di planet bumi ini. Mark dan Priscilla, istrinya, adalah manusia terkaya nomor tiga di dunia (yang pertama adalah Warren Buffet pemilik saham terbesar, kedua adalah Bill Gates, pemilik program Window's / Microsoft).   Dalam penilaian lama, makin kaya seseorang, makin cantik pula istrinya. Tapi kalai kita lihat Priscilla, ia bukan perempuan dengan kecantikan top model, tidak pula memiliki lekuk tubuh seperti para bintang film Hollywood.

Tapi memang Mark tidak memilih istrinya karena kecantikan atau lekuk tubuh yang aduhai. Ternyata Mark memang pantas jadi salah satu manusia paling berpengaruh di dunia. Ia lebih cerdas dari orang-orang yang hanya menilai berdasarkan kecantikan fisik saja. Perempuan yang bernilai tinggi bukanlah perempuan yang hanya tinggi nilai wajahnya. Perempuan yang bernilai tinggi adalah perempuan yang memberikan nilai pada siapapun yang ditemuinya, dihadapinya. Ia memberikan nilai pada keluarganya, lingkungannya dan semesta yang mampu dijangkaunya. Makin tinggi nilainya, makin luas jangkauannya. Bahkan arsy Allah pun bisa tergetar oleh nilai seorang perempuan sholehah.

Yuk kita lihat apa kata Mark mengenai istrinya yuk. Marilah kita lihat, bagaimana kita bisa belajar dari sini dan menjadi manusia yang lebi baik lagi, belajar dari yang di bawah ini.

Saya mempunyai banyak kesempatan bertemu berbagai wanita cantik. Namun, apa yang disebut wanita cantik kebanyakan berhati seperti kaca, jika sakit manjanya seperti seorang putri raja; dan juga penyakit angkuh. Dan juga akan bertanya kepada saya mengapa begitu kaya namun tidak mau berganti mobil ? Saya tahu tujuan mereka adalah mau pamer di lingkungan teman.
 Wanita demikian walaupun secantik apapun, bila sanubarinya hanya menuntut/meminta, tetap kelihatan jelek, jiwanya juga kotor. Wanita demikian barulah dikatakan sebagai wanita berparas jelek, diberikan gratis pun saya tidak mau.

Kecantikan di luar akan berkurang nilainya seiring bertambahnya usia, namun kecantikan dari dalam akan bertambah nilainya seiring bertambahnya usia. Dalam hal ini para ahli ekonomi di Wall Street pasti mengerti, makanya saya sama dengan mereka, tidak akan bersentuhan dengan benda yang secara cepat turun nilainya.

Apa yang saya sukai dari Priscilla Chan, istri saya?

Raut wajah seorang wanita adalah cermin hati sanubari seseorang, senyumnya memukau selamanya. Sejak hamil, Priscilla sama sekali mengabaikan perubahan yang terjadi pada raut mukanya akibat kehamilannya. Tetap berpakaian sederhana, tanpa dandan, namun kebahagiaannya saya rasakan sepenuhnya dan juga nampak kepada orang lain.

Saya mencintai kesederhanaan Priscilla. Saya mencintai penampilannya, bersemangat namun bijak, berani namun penuh kasih, berjiwa pemimpin namun juga bisa mendukung orang lain. Saya mencintai keseluruhannya. Saat bersamanya, saya merasa sangat nyaman dan santai.

Saya sama sekali tidak merasa Priscilla tersanjung kepada saya. Selain memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi, dia juga memiliki kecerdasan emosi / sosial yang tinggi. Jangan lupa bahwa Priscilla adalah lulusan jurusan Kedokteran Harvard University. Anda bisa coba test masuk universitas tersebut, jurusan Hukum, Kedokteran, Ekonomi adalah jurusan yang menjadi rebutan orang. Walaupun lulus test masuk belum tentu anda bisa lulus penuh. Kalau mau dikatakan tersanjung, lebih tepat saya yang tersanjung kepada Priscilla, bukan sebaliknya.

Perkawinan ibarat sepasang sepatu. hanya yang memakainya tahu sepatunya nyaman dipakai atau tidak. Priscilla paling cocok buat saya. Saya dan Priscilla adalah pasangan yang paling ideal di bumi ini. Saya berkenalan dengan Priscilla saat mengantre di toilet. Di mata Priscilla, saya adalah seorang kutu buku. Ini adalah jodoh.

Di mata kalian, Priscilla adalah wanita yang tidak cantik. Namun di mata saya, ia adalah wanita cantik dan paling serasi dengan saya. Saya tidak bisa menahan diri memamerkan foto saya dengan Priscilla yang begitu berbahagia. Dalam foto nampak saya dan Priscilla begitu bahagia, damai, dan alami.

Tips bagi kalian: "Sebagian wanita hanya melihat keburukan orang lain, tidak melihat kecantikan orang lain. Dengan demikian, kebahagiaan akan meninggalkan kalian, tidak berjodoh. Sebab, apa yang ada dalam hati itulah yang ada dalam kenyataan."

Inilah perempuan yang berharga. Ia tak mengandalkan kecantikan atau tampilan fisik saja. Ia cerdas, pintar, dan mampu menjadi jiwa yang menguatkan, mendukung suaminya. Ia adalah sosok kuat yang membuat suaminya merasa bisa bersandar padanya. Ia menjadi sosok yang menyemangati suaminya dan menjadi penasehat dengan kebijaksanaannya.

Kalau kita lihat foto mereka berdua, memang kita bisa lihat, Priscilla selalu senang, bersemangat, riang gembira, tidak jutek, atau bukan model yang hanya cantik tanpa kecerdasan. Tak ada fotonya yang bisa membuat kita mengatakannya "cantik" tapi kita bisa lihat keberadaannya membuat pasangannya merasa paling cakep sedunia.

Dan meskipun ia menikahi seorang yang sangat kaya, kekayaannya tak membuatnya silau. Kekayaan Mark  bernilai USD 45 Milyar dan Priscilla tak keberatan Mark hanya menyisihkan untuk keluarganya 1% saja.

Memang 1% saja sudah besar sekali. Tapi banyak sekali milyuner yang merasa tak pernah cukup. Dan memang sifat manusia selalu merasa tak cukup. Nah ini yang tak terjadi pada Mark dan Priscilla. Mereka merasa cukup dengan 1% itu. Dan hal ini menambah lagi nilai permata yang ada dalam jiwa Priscilla.

Bahagia tak didapat dari permata dan kemewahan rumah, megahnya baju, sepatu atau brand tas dan mobil. Priscilla lebih dari itu. Ia bisa merasa kaya tanpa merasa harus punya harta. Ia bisa bahagia tanpa harus memiliki banyak barang. Ia bisa merasa cantik tanpa harus memakan baju dan tas brand ternama. 

Banyak perempuan yang menghina Priscilla dan mengatakannya tak layak memenangkan hati seorang milyuner kelas dunia. Siapapun yang fokus pada keburukannya, perlu sadar bahwa apapun keburukan yang kita lontarkan pada orang lain, sesungguhnya adalah keburukan dalam hatinya sendiri yang membuatnya tak nyaman. Hinaannya pada orang lain sesungguhnya adalah hinaannya pada dirinya sendiri. Karena yang dihina tak bisa saja terlalu terganggu dengan apa yang dihinakan. Perempuan seperti Priscilla bisa jadi sudah merasa damai dengan tampilan fisiknya apa adanya. Masalah buat orang lain? Ia tak terlalu ambil pusing. Orang lain yang pusing dan merendahkan diri dengan menghinanya.

Jadi, apa yang bisa sahabat ambil dari Mark dan Priscilla?

Bagaimanakah kita bisa fokus investasi pada pembangunan cantik di dalam? Investasi potensi intelektual, emosional, spiritual, dan tidak hanya pada kecantikan fisik?

Bagaimanakah secara keseluruhan tulisan di atas bisa membuat kita menjadi manusia yang lebih bernilai bagi semesta? Perubahan apa yang paling mudah kita lakukan belajar dari tulisan ini?

Terima kasihku pada SB Mayaningsih, Group Indigo, yang berbagi tulisan di atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun